SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Selatan langsung bikin rencana dan anggaran 560 miliar won, setara 7 triliun rupiah, untuk 5 tahun ke depan demi meningkatkan kemampuan menangkis drone Korea Utara, termasuk drone tercanggih dan senjata kanon laser, kata kementerian pertahanan Seoul, Rabu, (28/12/2022) seperti laporan Straits Times hari Rabu, (28/12/2022)
Rencana itu dimasukkan dalam cetak biru pertahanan jangka menengah Korea Selatan tahun 2023-2027 setelah drone Korea Utara menyusup ke Selatan dalam intrusi pertama sejak 2017.
Kementerian pertahanan Korea Selatan mengalokasikan dana untuk empat proyek yang bertujuan memperkuat kemampuan kontra-drone, termasuk laser udara untuk menghancurkan drone dan pengacau sinyal untuk menetralkan drone yang lebih kecil.
Cetak biru itu juga termasuk rencana untuk menambah unit drone lain di tentara, yang saat ini mengoperasikan dua skuadron.
“Program senjata laser sedang dalam tahap pengujian dan diharapkan mulai digunakan pada tahun 2027,” kata seorang pejabat kementerian. “Sistem pengacau sinyal tipe ‘soft-kill’ akan meningkatkan kemampuan respons kami terhadap drone kecil.”
Insiden hari Senin, (26/12/2022) memicu kritik pedas atas pertahanan udara Korea Selatan saat mencoba mengekang ancaman nuklir dan rudal Korea Utara yang terus berkembang.
Presiden Yoon Suk-yeol mengecam penanganan serangan oleh militer, mendesaknya untuk mempercepat penguatan unit drone.
Baca Juga: Militer Korea Selatan Minta Maaf karena Gagal Menjatuhkan Drone Korea Utara yang Menyusup
Militer meminta maaf atas tanggapannya, dan mengakui tidak becus menembak jatuh drone Korea Utara karena terlalu kecil.
Sebagai bagian dari upaya untuk melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, kementerian berusaha mendapatkan lebih banyak jet siluman, yang katanya akan meningkatkan kemampuan serangan real-time terhadap target yang bergerak.
Kementerian juga akan mengadakan kapal selam rudal balistik tambahan dan mempercepat pengembangan sistem untuk mencegat roket artileri.
"Kami akan memperkuat kemampuan pencegatan dan pembalasan besar-besaran kami untuk dapat menghancurkan fasilitas utama di manapun di Korea Utara jika terjadi serangan nuklir atau penggunaan senjata pemusnah massal," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Secara total, kementerian pertahanan Korsel akan membelanjakan 331,4 triliun won untuk pertahanan selama lima tahun ke depan, dengan rata-rata peningkatan tahunan sebesar 6,8 persen. Anggaran tahun ini mencapai 54,6 triliun won.
Pengeluaran pertahanan Korea Selatan tunduk pada dan harus mendapat persetujuan parlemen.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.