MOSKOW, KOMPAS.TV - Ancaman dilontarkan eks Presiden Rusia, Dmitry Medvedev kepada negara musuh.
Sosok yang juga Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia itu menegaskan pihaknya bebas memanafaatkan aset negara tak bersahabat yang ada di Rusia.
Ia menegaskan Rusia seharusnya tak berpegang pada kesopanan tradisional, dan harus menggunakan semua sarana pertahanan yang tersedia.
Baca Juga: Sebagian Warga Ukraina Majukan Perayaan Natal agar Tidak Berbarengan dengan Perayaan di Rusia
“Batas kesopanan tradisional tak boleh membatasi kita dalam memilih metode pertahanan dengan cara apa pun setelah pengenaan sanksi yang tidak sah dan bernar-benar kasar terhadap negara kita,” katanya dikutip dari TASS, Senin (26/12/2022).
Menurutnya itu termasuk penggunaan hak dan properti subjek ekonomi dari negara musuh.
“Kami berhak melakukan apa saja yang kami anggap sesuai berdasarkan hukum kami dengan aset mereka,” ucapnya.
“Jelas bahwa negara-negara yang telah dikenai sanksi atau pembatasan illegal oleh Washington dan negara-negara Barat lainnya sampai taraf tertentu, akan berusaha menghindari semua pembatasan ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Putin: Rusia siap Berunding Masalah Ukraina, tetapi Kiev dan Barat Menolak Terlibat Perundingan
Rusia sendiri memang menjadi sasaran sanksi ekonomi Barat dan sekutunya, setelah melakukan invasi ke Ukraina pada Februari lalu.
Sejumlah perusahaan besar pun memutuskan hengkang dari Rusia atas penyerangan yang disebut oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai “Operasi Militer Khusus”.
Mereka pun meninggalkan sejumlah asetnya, dan hal tersebut tampaknya yang menjadi poin dari pernyataan Medvedev.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.