JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua eks petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersuara keras soal pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan tentang operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Eks Penyidik KPK Novel Baswedan misalnya, bersuara keras soal pernyataan Luhut soal OTT KPK bikin jelek Indonesia di mata dunia.
"Kalau dikatakan OTT membuat nama negara jelek, saya kira tidak ya,” kata Novel Baswedan, Selasa (20/12/2022) dilansir Tribunnews.
“Apakah masih belum bisa memahami dampak dari korupsi yang begitu besar,” sambung dia.
Baca Juga: Luhut: OTT Tidak Bagus, KPK Jangan Sedikit-sedikit Tangkap, Kalau Mau Bersih di Surga Saja Kau
Novel justru menilai, KPK kurang banyak OTT sehingga kini penegakan korupsi Indonesia dinilai melemah.
“Saya mengetahui hal tersebut karena ketika Ketua IM57 diundang hadir pada acara anti korupsi di Malaysia yg dihadiri lebih dari 14 negara, mereka menyayangkan kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia yang melemah,” tutur Novel.
“Kita semua tentu berharap pejabat-pejabat negara melihat korupsi itu sebagai masalah serius, tidak baik kemudian tidak peduli atau permisif terhadap praktik korupsi,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Mantan Ketua KPK Abraham Samad yang mengomentari pernyataan Luhut Panjatatan. Ia menyebut OTT KPK adalah bentuk penegakan hukum.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.