KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengeklaim angkatan bersenjata Ukraina tetap menguasai wilayah Bakhmut di Donetsk, di tengah serangan Rusia.
Seperti laporan Anadolu, Senin (19/12/2022), Zelenskyy menegaskan, "Kami menjaga kota, meskipun penjajah melakukan segalanya agar tidak ada satu pun tembok yang tidak rusak tersisa di sana," kata Zelenskyy dalam pidato video hari Minggu (18/12/2022).
Dengan mengatakan "Bakhmut adalah kunci", Zelenskyy menyebut dirinya melakukan pertemuan dengan pejabat militer Ukraina untuk memeriksa situasi di wilayah Donetsk dan Luhansk dengan sangat mendetail.
Sebelum invasi Rusia, Bakhmut memiliki populasi 70.000 orang.
Bakhmut dikenal karena tambang garamnya yang besar dan sebagai pusat transportasi, lokasi persimpangan beberapa jalan raya strategis. Namun sejak musim semi, kota tersebut menjadi garis depan pertahanan Ukraina.
Di garis depan pertempuran sisi selatan, Zelenskyy mengatakan tentara Ukraina secara bertahap mengurangi kekuatan pasukan Rusia di wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.
Baca Juga: Kissinger: Sudah Waktunya Perdamaian Berdasarkan Perundingan Damai atas Perang Rusia - Ukraina
Pemimpin Ukraina itu juga meminta pengadaan sistem pertahanan udara yang lebih modern dalam jumlah yang cukup bagi Ukraina. Dia menekankan pentingnya melindungi perbatasan Ukraina dengan Rusia dan Belarusia.
"Kami sedang mempersiapkan semua kemungkinan skenario pertahanan," tutur dia.
Mengenai pemadaman listrik, Zelenskyy mengatakan, pemadaman listrik yang serius terjadi akibat serangan rudal Rusia terhadap infrastruktur energi di Ukraina pada 16 Desember 2022.
Dia mencatat listrik dipulihkan untuk hampir 9 juta pelanggan listrik di Ukraina selama akhir pekan berkat pekerjaan perbaikan setelah serangan Rusia.
Sementara itu pada hari Senin sebelum fajar menyingsing, Rusia meluncurkan 23 drone pengebom terhadap Kiev saat kota itu tertidur, tetapi pasukan Ukraina mengeklaim menembak jatuh 18 di antaranya, kata pemerintah kota Kiev di Telegram.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari serangan itu, meskipun Kantor Kepresidenan Ukraina mengatakan perang itu menewaskan sedikitnya tiga warga sipil dan melukai 11 lainnya di tempat lain di negara itu antara Minggu dan Senin.
Rentetan drone menyebabkan pemadaman listrik darurat di 11 wilayah tengah dan timur negara itu, termasuk wilayah ibu kota, kata pihak berwenang.
Sumber : Anadolu/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.