JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan adanya potensi pergerakan 44 juta warga dalam rangka Natal 2022 dan tahun baru 2023.
Jokowi menjelaskan, potensi pergerakan puluhan juta warga tersebut berdasarkan haasil survei Badan Kebijakan Transportasi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat saat membuka rapat terbatas persiapan Nataru di Kantor Presiden pada Senin (12/11/2022).
“Saya hanya ingin memberikan peringatan, hati-hati terhadap survei Badan Kebijakan Transportasi, bahwa ada potensi pergerakan 44 juta orang di nataru (Natal-tahun baru) ini," ujarnya, dikutip Kompas.com.
Baca Juga: Harga Sejumlah Bumbu Dapur Mulai Naik Empat Hari Jelang Natal
Dalam rapat yang dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Maju tersebut, Jokowi juga meminta jajarannya untuk mengutamakan keamanan dan kenyamanan masyarakat saat Natal dan tahun baru.
"Saya minta, persiapan seluruh sektor dan stakeholder dalam mengantisipasi gangguan dan masalah saat nataru (Natal-tahun baru) ini betul-betul disiapkan," tutur Jokowi.
"Agar masyarakat merasa nyaman dan aman," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, berdasarkan surbvei yang dilakukan Kemenhub, ada 16 persen atau 44 juta warga akan melakukan perjalanan selama periode libur Natal-tahun baru.
Berdasarkan survei itu juga diprediksi mobil pribadi dan motor akan menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan untuk melakukan perjalanan.
Budi mengimbau masyarakat untuk menggunakan moda transportasi yang lebih aman, seperti bus, kereta api, pesawat, dan kapal laut.
Ia bahkan meminta Polri untuk menerbitkan imbauan agar warga tidak mudik menggunakan sepeda motor.
Baca Juga: Kapolda Metro Jaya: Euforia Natal dan Tahun Baru 2023 akan Terjadi
"Saya mohon kepada semua stakeholders, khususnya Polri untuk memperhatikan dan melakukan suatu imbauan agar tidak mudik dengan motor karena relatif kurang aman untuk keselamatan," ujar Budi dalam konferensi pers pada Senin.
Budi juga mengatakan, pelaksanaan Natal dan tahun baru kali ini tidak diberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat meski kasus Covid-19 cenderung meningkat.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh jajaran Kemenhub untuk mengatur perjalanan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.