JAKARTA, KOMPAS.TV - Lendir di paru-paru biasanya disebabkan oleh infeksi, alergi, atau terpapar rokok secara terus-menerus.
Selain itu, batuk disertai mukus atau lendir juga merupakan salah satu gejala bronkitis, peradangan pada saluran bronkial.
Lendir yang menumpuk di paru-baru bisa mengakibatkan seseorang mengalami batuk terus-menerus.
Meskipun ini bukan kondisi yang mengancam jiwa, namun jika dibiarkan akan menimbulkan komplikasi.
Membersihkan lendir di paru-paru bisa dilakukan dengan menggunakan bahan alami.
Dilansir Healthline, Jumat (16/12/2022), tubuh perlu tetap terhidrasi untuk mencegah lendir menebal. Saat seseorang sakit pilek, banyak minum dapat mengencerkan lendir dan membantu mengeringkan sinus.
Baca Juga: Keluarga Ungkap Lord Rangga 'Sunda Empire' Sempat Derita Penyakit Paru-paru
Pelembab udara juga dapat membantu melonggarkan lendir dan membersihkan hidung tersumbat.
Menggunakan pelembab udara di malam hari di dekat tempat tidur dapat membantu mengurangi hidung mampet.
Pastikan untuk menutup pintu dan jendela kamar tidur Anda agar uap tidak keluar.
Mengeluarkan lendir dari paru-paru juga bisa dengan menggunakan mangkuk berisi air panas.
Isi penuh mangkuk dengan air lalu condongkan tubuh ke atas mangkuk. Letakkan handuk tangan di atas kepala untuk membantu menjebak uap di sekitar wajah.
Jika Anda merasakan panas dan tidak nyaman, sudahi langkah ini. Minum segelas air dingin dapat membantu mendinginkan dan merehidrasi.
Baca Juga: Khasiat Ciplukan, Obat Diabetes hingga untuk Penyakit Paru-paru, Harganya Mahal di Luar Negeri
Sebuah penelitian pada tahun 2007 menunjukkan madu bisa menjadi obat tradisional untuk meredakan batuk berdahak.
Madu terbukti mampu meredakan gejala batuk dan membantu membersihkan hidung tersumbat.
Minyak esensial seperti minyak peppermint dan minyak kayu putih juga dapat membantu mengeluatkan lendir di paru-paru
Kedua minyak esensial itu dikenal sebagai dekongestan alami. Caranya dengan menambahkan beberapa tetes minyak ke bak mandi air panas atau semangkuk air panas agar aromanya menyebar ke udara.
Sumber : Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.