OSLO, KOMPAS.TV - Peraih nobel perdamaian dari Rusia, Yan Rachinsky menyerang Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Rachinsky menyebut Putin sebagai sosok yang gilang dan penjahat perang, atas serangannya ke Ukraina.
Hal tersebut diungkapkan oleh Rachinsky pada pidato penerimaan di Oslo, Norwegia, Sabtu (10/12/2022).
Rachinsky merupakan aktivis dari organisasi hak asasi manusia (HAM) Rusia, Memorial.
Baca Juga: Viktor Bout “Saudagar Kematian” Puji Putin, Dukung Penuh Serangan Rusia ke Ukraina
Ia mengklaim bahwa setiap perlawanan terhadap Putin selali dilabeli sebagai fasisme.
“Ini menjadi pembenaran ideologis untuk perang dan agresi gila serta kriminal terhadap Ukraina,” tuturnya dilansir dari CNN.
Memorial merupakan salah satu kelompok HAM yang terkenal dan paling dihormati.
Mereka bekerja mengungkap segala kekerasan dan kejahatan dari era (Joseph) Stalin selama lebih dari tiga dekade.
Namun, mereka diperintahkan untuk ditutup oleh Mahkamah Agung Rusia pada tahun lalu.
Selain Rachinksy, nobel perdamaian juga diberikan kepada Oleksandra Matviychuk dan Natalia Pinchuk, yang mewakili suaminya Ales Bilaliatski.
Matvyichuk merupakan aktivis yang menyerukan pengadilan internasional untuk Putin dan juga Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
Ia ingin mereka diadili atas kejahatan yang dituduhkannya kepada mereka.
Baca Juga: Serangan Jarak Jauh Rusia Masih Jadi Mimpi Buruk Ukraina, Zelenskyy: Bakhmut Dihancurkan!
Matvyichuk sendiri menerima penghargaan tersebut atas nama Pusat Pembebasan Sipil Ukraina.
Sedangkan Natalia Pincuk menerima nobel perdamaian atas nama suaminya Ales Bialiatski.
Ales Biliatski merupakan pengacara Belarusia yang ditahan rezim Lukashenko, setelah mendokuimentasikan pelanggaran HAM di Belarusia sejak 1980-am.
Ia ditahan pada 2020, ketika protes terhadap rezim Lukashenko muncul.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.