JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Harian Kompolnas Irjen (Purn) Benny Mamoto menanggapi ‘nyanyian’ Ismail Bolong soal tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim). Ia menilai setiap langkah penyelidikan terkait Ismail Bolong harus disampaikan ke publik.
“Jadi tidak muncul kecurigaan yang macam-macam,” ujarnya dalam Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Jumat (9/12/2022).
Langkah polisi saat ini dinilainya sudah tepat dengan lebih dulu membuktikan adanya tambang ilegal.
“Barulah proses berikutnya larinya uang itu ke mana, perlu melibatkan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan),” kata Benny.
Baca Juga: Kompolnas Nilai Langkah Polisi Buktikan Tambang Ilegal Ismail Bolong Sudah Tepat, Ini Sebabnya
Menurut Benny, membuka kasus tambang ilegal sudah tepat dan soal suapnya dibuka kemudian. Artinya, harus dibuktikan dulu Ismail Bolong mengelola tambang ilegal.
“Pembuktian suap tidak mudah karena suap pasti diberikan secara tunai, empat mata, tidak ada tanda terima, kita mengikuti bagaimana KPK mengandalkan OTT (operasi tangkap tangan, red) karena langsung ada barang buktinya,” ucapnya.
Ia berpendapat langkah-langkah ini perlu dipahami bersama karena apa yang sudah dilakukan Div Propam Polri adalah proses penyelidikan.
Surat laporan hasil penyelidikan, imbuh Benny, perlu didalami lagi untuk dinaikkan ke penyidikan.
Selain itu, motivasi Ismail Bolong membuat rekaman video pengakuan juga perlu didalami.
Baca Juga: Ismail Bolong Jadi Tersangka, Penasihat Kapolri: 'Nyanyian' Tambang Ilegal Ungkap Banyak Pelanggaran
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.