KOMPAS.TV – Pada Senin, 21 November 2022 lalu, gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 dengan kedalaman 10 km mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Indonesia.
Berdasarkan data terakhir yang dilaporkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur Cecep Alamsyah, hingga Sabtu 3 Desember 2022, korban meninggal dunia berjumlah 334 jiwa. Sementara itu, jumlah korban gempa yang mengalami luka berat mencapai 593 orang.
Cecep juga melaporkan, sebanyak 35.601 unit rumah, 518 unit sarana pendidikan, 269 unit tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung kantor mengalami kerusakan. Adapun wilayah yang terdampak gempa hingga saat ini berjumlah 16 kecamatan dan 169 desa.
Dalam konferensi pers update gempa bumi di Cianjur (3/12/2022) yang digelar secara daring tersebut, dilaporkan jumlah pengungsi saat ini mencapai 114.683 jiwa. Para pengungsi tersebut tersebar di 494 titik pengungsian, dengan rincian 375 titik pengungsian tersebut dan 119 titik pengungsian mandiri.
Sementara itu, pengungsi yang menempati sejumlah tenda pengungsian dikabarkan mulai terjangkit sejumlah penyakit. Penyakit yang mulai menyerang para korban Gempa Cianjur antara lain infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, gangguan pencernaan, demam, sembelit, batuk, flu, dan diare.
Warga pengungsian yang mulai mengalami sakit didominasi lansia, anak-anak, dan balita. Kondisi kesehatan warga yang tinggal di tenda pengungsian pun diperburuk kondisi cuaca.
Demi menjaga kualitas bantuan yang diterima, BPOM berkolaborasi dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk mengawasi donasi obat-obatan dan makanan yang didonasikan.
PT Pharos Indonesia melalui gerakan #PharosPeduli menyalurkan bantuan berupa obat-obatan kepada pengungsi Gempa Cianjur. PT Pharos Indonesia diwakili Brand Manager (Nico Adi) dan Ast. Product Manager (Antonov Dwi dan Desi Gamar sari) bertemu Dinas Kesehatan dan BPOM di Cianjur (5/12/2022).
"Bantuan ini disalurkan kepada Kementerian Kesehatan Cianjur. Pihak Kementerian Kesehatan sangat bersyukur dengan pemberian obat ini karena kondisi kebutuhan obat-obatan semakin meningkat, terlebih terhadap penyakit ISPA, sembelit, demam, dan maag, serta vitamin untuk daya tahan tubuh anak-anak," ucap perwakilan PT Pharos Indonesia.
Karena itu, PT Pharos Indonesia mendonasikan bantuan obat-obatan untuk membantu para korban Gempa Cianjur mengatasi berbagai penyakit. Bantuan yang diberikan antara lain obat sembelit Microlax, obat sakit maag Polysilane, dan obat alergi Ozen.
PT Pharos Indonesia juga mengirimkan obat-obatan khusus anak, diantaranya adalah Proris, obat demam dan pereda nyeri pada anak, serta obat demam anak Praxion.
Untuk menjaga sendi dan otot para pengungsi dan relawan, Pharos menyiapkan suplemen kesehatan tubuh, khususnya tulang dan sendi, yaitu Viostin Milk serta Stop-X krim yang dapat meringankan pegal linu dan rasa sakit pada otot.
Perwakilan PT Pharos Indonesia berharap, melalui donasi obat-obatan tersebut, para pengungsi bisa mendapatkan pengobatan yang lebih layak. Selain itu, para korban diharapkan dapat segera sembuh dari penyakit yang diakibatkan dari pengungsian di posko.
PT Pharos Indonesia berkomitmen untuk terus melayani masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang terdampak bencana alam melalui kegiatan #PharosPeduli. Pharos mendoakan agar para korban segera diberikan pemulihan dan dapat menjalankan aktivitas seperti sedia kala.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.