YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kerusakan tulang menjadi salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi.
Jenis kerusakan tulang yang paling sering terjadi adalah patah tulang atau dikenal dengan istilah medis fraktur.
Banyak kondisi yang bisa meningkatkan risiko patah tulang, seperti cedera saat berlari, mengangkat beban besar, dan pola makan tidak bergizi.
Dilansir dari NHS dan WebMD, tanda-tanda kerusakan tulang paling umum sebagai berikut.
Baca Juga: Tak Hanya sebagai Obat Pelangsing Alami, Ini Manfaat Daun Kelor Lainnya, Apa Saja?
Penderita kerusakan tulang kemungkinan juga bisa pingsan, pusing, atau tidak enak badan karena syok akibat patah tulang.
Jika kerusakan tulang yang terjadi kecil atau hanya berupa retakan, penderita mungkin tidak terlalu merasakan sakit.
Bahkan, mungkin Anda tidak menyadari memiliki kerusakan tulang. Dengan kata lain, terkadang kerusakan tulang sulit untuk disadari, apabila tidak muncul tanda yang mencolok.
Dilansir dari Cleveland Clinic, diagnosis kerusakan tulang bisa dilakukan di ruang gawat darurat, jika telah terjadi kecelakaan.
Jika Anda dibawa ke UGD, petugas medis akan menstabilkan dan merawat cedera Anda sesuai tingkat keparahannya, terutama jika ada kondisi yang mengancam jiwa.
Setelah kondisi Anda stabil, tenaga kesehatan biasanya memberikan tes pencitraan untuk melihat ada tidaknya kerusakan tulang.
Beberapa tes pencitraan untuk mendiagnosis kerusakan tulang, yaitu:
Baca Juga: 5 Tips Dekorasi Pohon Natal di Ruangan Tidak Terlalu Luas
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : NHS/WebMD/Cleveland Clinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.