SEMARANG, KOMPAS.TV - Maraknya penambangan liar di wilayah Jawa Tengah ditindaklanjuti secara serius oleh Polda Jawa Tengah, serta Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. Untuk mencegah maraknya penambangan liar tersebut, Polda Jawa Tengah bersama dengan Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah membentuk Satgas Puser Bumi yang bisa diakses oleh masyarakat, untuk melaporkan kegiatan penambangan liar yang dilakukan oleh oknum maupun masyarakat sipil.
Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Pol Abioso Seno Aji mengaku, Polda Jawa Tengah sudah menyatakan sikap akan memberantas penambangan tanah maupun material lainnya yang tidak memiliki izin. Polda Jawa Tengah dengan tegas akan menindak semua pelanggaran pada semua unsur yang tidak memiliki izin penambangan.
"Kami dari Polda Jawa Tengah, dari awal kami sudah menegaskan, bahwa masyarakat yang ingin memiliki sebuah usaha khususnya dalam hal penambangan, lengkapi dulu perizinannya," ujar Brigjen Pol Abioso Seno.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko mengaku, hingga saat ini ada 900 pengusaha yang mengantongi izin penambangan, namun hanya 300 pengusaha yang memiliki izin operasi untuk penambangan. Masih banyaknya proyek strategi nasional yang membutuhkan material tanah maupun batu, Kepala Dinas ESDM mendesak pengusaha yang memiliki izin untuk segera melakukan penyesuain izin agar tidak dilakukan tindakan tegas oleh Satgas Puser Bumi.
"Karena ruang kalian makin sempit, dan uang kalian akan masuk pada penegak hukum yang makin kita tegakkan. Jangan main-main lagi penambang liar. Karena kita selalu tegas," kata Sujarwanto.
Seperti diketahui, maraknya penambangan pasir yang ada di Kabupaten Klaten Jawa Tengah menjadi permasalahan serius setelah Wali Kota Solo melontarkan adanya beking yang melindungi penambang liar. Ada juga penambangan yang terjadi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang viral setelah masyarakat melihat kondisi bendung irigasi yang dibangun dengan dana desa rusak akibat penambangan liar.
#penambanganliar #pengusaha #jawatengah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.