JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan pihaknya mencatat ada 650 ibu hamil yang mengungsi akibat gempa Cianjur per Jumat (26/11/2022).
Para ibu hamil itu ditampung di 110 titik pengungsian dan sudah didata oleh BNPB.
Pihak BNPB sendiri telah melakukan pendataan identitas beserta umur para pengungsi yang ada di sekitar 100 tenda pengungsian.
Selain itu, ada kelompok rentan lain, yakni penyandang disabilitas dan pengungsi perempuan yang jumlahnya ribuan.
"Ada ibu hamil 650 orang, penyandang disabilitas ada 34 orang, pengungsi perempuan 22.071 orang, itu antara lain. Data ini akan berkembang terus karena kami masih terus melakukan pendataan," kata dia.
Baca Juga: Update Terbaru Gempa Cianjur, BNPB: 310 Orang Meninggal Dunia, 24 Belum Ditemukan
Ia juga memastikan distribusi bantuan logistik kepada para pengungsi itu semakin baik di hari kelima pascagempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) itu.
Bahkan, kata dia, bagi masyarakat yang ingin mendistribusikan logistik secara langsung ke posko pengungsian saat ini sudah diizinkan, dengan syarat pengawalan kepolisian.
"Untuk mencegah adanya berita viral atau potongan rekaman video yang penghadangan, entah oleh warga lain, untuk meminta barang uang," katanya.
Baca Juga: Banjir Melanda Tenda Pengungsian Korban Gempa Cianjur, Warga Buat Saluran Drainase Darurat!
Selain itu, Suharyanto mengumumkan, per Jumat, sebanyak 310 korban meninggal dunia, 24 orang dinyatakan hilang, tetapi sudah diketahui identitasnya.
Adapun lokasi pencarian orang yang hilang itu dilakukan di dua titik di Desa Cijedil dan di kawasan sekitar Warung Sate Sinta di Jalan Raya Cipanas. Sejumlah titik pencarian itu masih masuk Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.