CIANJUR, KOMPAS.TV - Gempa susulan kembali terjadi di wilayah Cianjur dan sekitarnya sejak Jumat (25/11/2022) dini hari.
Gempa susulan pertama terjadi pada dini hari pukul 01.44 WIB. Melansir dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, 12 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (Jabar) dengan kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, titik gempa berada di koordinat 6,89 Lintang Selatan (LS) 107,05 Bujur Timur (BT).
Guncangan gempa terasa di Cianjur dengan ukuran IV Skala Mercali yang dimodifikasi (MMI).
Menurut keterangan di situs BMKG, getaran dengan skala tersebut dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Jika di luar rumah, dirasakan oleh beberapa orang. Getaran itu dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Dampak gempa juga dirasakan dengan ukuran III Skala MMI di Sukabumi, dan ukuran II Skala MMI di Bogor.
Selanjutnya, gempa susulan terjadi pada waktu subuh sekitar pukul 03.51 WIB di darat, 7 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jabar. Gempa ini berkekuatan M 3,4 dengan kedalaman 6 kilometer.
Baca Juga: Gempa Berkekuatan M 4,1 Kembali Guncang Cianjur dan Sekitarnya pada Jumat Dini Hari
Gempa susulan tersebut dirasakan dengan skala MMI II-III (dirasakan lemah) di dua wilayah, yakni Cipanas dan Cibeber. Titik gempa berada di koordinat 6,85 LS dan 107,08 BT.
Hingga berita ini dibuat, Jumat (25/11) pagi pukul 06.30 WIB setidaknya telah terjadi lebih dari 208 gempa susulan sejak gempa utama berkekuatan M 5,6 mengguncang wilayah Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022).
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng (slope) saat terjadi gempa kuat.
"Hal ini, karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall)," ungkapnya melalui media sosial Twitter, Kamis (24/11/2022).
Ia menerangkan, gempa kerak dangkal umumnya terjadi di kedalaman 1-30 kilometer. Selain itu, ia mengungkapkan ada beberapa sesar di Jawa Barat yang menjadi sumber gempa kerak dangkal.
"Zona sumber gempa ini di Jawa Barat cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata," cuitnya.
Baca Juga: BMKG Ungkap Alasan Banyak Gempa Susulan di Cianjur, Imbau Masyarakat Hindari Kawasan Perbukitan
Dia menjelaskan, gempa kerak dangkal sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture), sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.
"Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.