CIANJUR, KOMPAS.TV - Gempa berkekuatan magnitudo (M) 4,1 kembali mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat pada Jumat (25/11/2022) dini hari pukul 01.44 WIB.
Melansir dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat, 12 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Sementara itu, titik gempa berada di koordinat 6,89 Lintang Selatan (LS) 107,05 Bujur Timur (BT).
Guncangan gempa terasa di Cianjur dengan ukuran IV Skala Mercali yang dimodifikasi (MMI).
Menurut keterangan di situs BMKG, getaran dengan skala tersebut dapat dirasakan oleh orang banyak dalam rumah. Jika di luar rumah, dirasakan oleh beberapa orang. Getaran itu dapat menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Dampak gempa juga dirasakan dengan ukuran III Skala MMI di Sukabumi, dan ukuran II Skala MMI di Bogor.
Sebelumnya, BMKG melaporkan telah terjadi 206 gempa susulan di Cianjur dan sekitarnya hingga Kamis (24/11/2022) pukul 17.00 WIB. Dari ratusan gempa susulan itu, 15 di antaranya termasuk gempa dirasakan.
Baca Juga: Guncang Wilayah Jawa Barat dan Jakarta, Ini Delapan Langkah yang Harus Dilakukan saat Gempa Bumi
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng (slope) saat terjadi gempa kuat.
"Hal ini, karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall)," ungkapnya melalui media sosial Twitter, Kamis (24/11/2022).
Ia menerangkan, gempa kerak dangkal umumnya terjadi di kedalaman 1-30 kilometer. Selain itu, ia mengungkapkan ada beberapa sesar di Jawa Barat yang menjadi sumber gempa kerak dangkal.
"Zona sumber gempa ini di Jawa Barat cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata," cuitnya.
Dia menjelaskan, gempa kerak dangkal sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture), sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.
"Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran," imbuhnya.
Baca Juga: "Ini Bukan Wisata Bencana", Kekesalan Relawan Gempa Cianjur ke Warga yang Datang Hanya untuk Berfoto
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.