YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Rumah yang rusak berat akibat gempa di Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11/2022) akan dibangun ulang oleh pemerintah.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat meninjau langsung lokasi terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat akan diganti oleh pemerintah, begitu tanggap darurat selesai masuk tahap tehabilitasi dan rekonstruksi, setelah itu baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (22/11/2022) dilansir dari situs resmi BNPB.
Suharyanto menyampaikan, pemerintah akan terus melakukan pendataan dan membangun rumah bagi warga terdampak. Selain itu, pemerintah juga akan membangun infrastruktur pendukung lain, di antaranya sekolah dan masjid.
Baca Juga: Konstruksi Bangunan Disebut Penyebab Banyak Korban Gempa Cianjur, Ini Cara Bangun Rumah Tahan Gempa
Sementara itu, pakar kegempaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Danny Hilman Natawidjaja menyebut, konstruksi bangunan yang tidak tahan gempa menjadi salah satu faktor penyebab banyak korban berjatuhan ketika gempa Cianjur terjadi.
Ia menyebut, kebanyakan rumah di Indonesia tidak dipersiapkan untuk konstruksi tahan gempa. Bahkan, banyak juga rumah yang tidak memenuhi standar umum.
"Banyak rumah-rumah yangg dibangun malah tidak memenuhi standar yang umum juga, sehingga lemah sekali strukturnya. Jadi kalau digoyang (gempa) yang tidak keras pun sudah bisa rubuh," tegasnya kepada KOMPAS.TV, Rabu (23/11).
Di Yogyakarta ada sejumlah rumah yang dibangun ulang setelah gempa bumi melanda pada 27 Mei 2006. Sejumlah rumah yang dibangun merupakan rumah tahan gempa.
Rumah-rumah tersebut dapat dijumpai di daerah yang mengalami kerusakan cukup parah, misalnya di Kecamatan Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca Juga: Pakar Ungkap 3 Hal Penting Mitigasi Gempa Bumi: Konstruksi Bangunan hingga Pendidikan Masyarakat
Rumah domes atau dikenal sebagai rumah teletubbies ini berlokasi di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, DIY.
Rumah ini berbentuk dome yang menyerupai rumah tradisional Suku Eskimo, yakni Iglo. Pada saat terjadi gempa besar di Yogyakarta, sebagian besar rumah di Dusun Nglepen itu rusak berat.
Lembaga Swadaya Masyarakat pun memberikan bantuan kepada warga dengan membangun perkampungan rumah tahan gempa di dusun tersebut.
Melansir dari Tribun Jogja, perkampungan rumah teletubbies itu dibangun seluas 2 hektare, yang terdiri dari 80 unit rumah dan fasilitas umum, di antaranya masjid, aula, klinik kesehatan dan 6 MCK.
Baca Juga: Pakar Gempa Bumi Tegaskan Tak Ada Alat Prediksi Gempa, Pastikan Isu Viral Gempa Besar Susulan Hoaks
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.