CIANJUR, KOMPAS.TV - Gempa berkekuatan M 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) kemarin mengakibatkan trauma bagi sebagian warga.
Pada malam kedua setelah gempa tersebut, sebagian warga memilih untuk tidur di luar rumah.
Tampak tenda-tenda darurat di beberapa lokasi di seputaran jalan protokol Cianjur dan tempat lainnya.
Seorang warga Bayubud, Rancagoong, Cianjur, Egi Sugiharto (30) mengaku mengalami trauma dan tak berani melakukan aktivitas di rumah akibat peristiwa gempa tersebut.
Baca Juga: Tiba di Lokasi Gempa Cianjur, Risma Bagikan Logistik dan Siapkan Tenda bagi Korban
"Pokoknya masih pada takut apalagi sampai saat ini masih terasa ada gempa," kata Egi dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/11).
Ia mengatakan dirinya juga merasakan ketakutan ketika hendak tidur di malam hari. Bersama belasan warga lain, mereka memilih tidur di tenda yang terbuat dari terpal. Tenda sementara tersebut berada di area bekas pesawahan.
"Kebetulan ada area bekas pesawahan di dekat perkampungan jadi memanfaatkannya," tutur Egi.
Senada, warga Karangtengah, Cianjur, bernama Raisa (19) mengatakan sebagian warga masih memilih tidur di luar rumah.
Baca Juga: Tinjau Korban Gempa Cianjur, Presiden Jokowi Janji Bantu Perbaikan Rumah Warga
Para warga memanfaatkan teras, pelataran, atau masjid yang berada di sekitar wilayah tersebut.
"Ada juga yang tidur di masjid, masih pada tidak mau di rumah soalnya," ucapnya.
Gempa di Cianjur mengakibatkan setidaknya ada 162 orang tewas. Sementara hingga 20.45 WIB, tercatat ada 362 orang mengalami luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.
Berdasarkan data terbaru per Selasa (22/11) pukul 17.00 WIB, terdapat 6.570 rumah rusak berat, 2.071 unit rumah rusak sedang, dan 12.641 rumah rusak ringan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.