JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita menyampaikan adanya potensi banjir bandang selepas gempa Cianjur.
"Kita khawatir bencana berikutnya banjir bandang. Jadi biasanya setelah material itu kena gempa, teronggok pada aliran sungai, dan musim hujan puncaknya Desember," kata Dwikorita, Selasa (22/11/2022), menukil Antara.
Oleh karena itu, ia meminta warga yang berada di zona tak aman untuk direlokasi. Ia juga menegaskan bahwa pembangunan dan rekonstruksi rumah pasca-gempa mesti menilik risiko multi-bencana.
"Jadi jangan hanya mengatasi gempa bumi, tapi rawan bencana lain. Kami siap mendukung memberikan informasi zona aman," sambung Dwikorita.
Baca Juga: Warga yang Rumahnya Rusak akibat Gempa Cianjur akan Terima Bantuan, Rp50 Juta untuk Kerusakan Berat
Sebagai informasi, update korban jiwa gempa Cianjur yang disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil per Selasa (22/11) mencapai 162 orang.
Diperkirakan, 13 ribu warga mengungsi akibat bencana gempa M5,6 yang terjadi pada Senin (21/11) pukul 13.21 WIB tersebut.
Sebagai bentuk tanggap bencana, Presiden Jokowi melalui laman resmi Sekretariat Presiden mengatakan, "Yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi, diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang antigempa oleh Menteri PUPR.”
Baca Juga: Rekomendasi Aplikasi Deteksi Gempa untuk Android dan IOS
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.