BANDUNG, KOMPAS.TV - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menduga gempa berkekuatan M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, disebabkan oleh aktivitas Sesar Cimandiri, Senin (21/11/2022).
Dwikorita mengatakan guncangan yang berpusat di darat dengan lokasi 10 km Barat Daya Cianjur tersebut berasal dari Sesar Cimandiri yang kembali bergerak.
Lantas apa yang dimaksud dengan Sesar Cimandiri yang disebut sebagai salah satu penyebab gempa dengan kekuatan besar?
Sesar Cimandiri merupakan patahan geser aktif yang terletak di Jawa Barat. Cimandiri berukuran kurang lebih 100 kilometer dan memanjang meliputi Kabupaten Sukabumi, Cianjur, dan Sumedang. Untuk diketahui sesar ini bergerak dengan kecepatan geser 4-6 milimeter per tahun.
Baca Juga: Update Gempa Cianjur, Bupati: 56 Orang Meninggal Dunia, Masih Ada Daerah yang Belum Dievakuasi
Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Cimandiri merupakan sesar mendatar mengiri berkomponen naik yang membentang dari Teluk Palabuhanratu hingga tenggara Sukabumi.
Dalam penelitian Surveyor Pemetaan Muda di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo dan Budi Brahmantyo, sesar ini berpotensi menghasilkan gempa yang merusak.
Berdasarkan buku Katalog Gempabumi Merusak Indonesia Tahun 1629-2006, menyebutkan setidaknya sudah 12 kali kejadian gempa bumi merusak sepanjang tahun 1900.
Sebagian besar gempa berpusat di darat yang diduga bersumber dari pergerakan Sesar Cimandiri atau sesar aktif lain. Pergerakan ini juga menimbulkan longsoran, retakan tanah dan kerusakan sejumlah bangunan.
Baca Juga: BNPB Siapkan 1 Helikopter untuk Perlancar Distribusi Logistik pada Warga Terdampak Gempa Cianjur
Kesimpulan sementara dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa hampir semua gempa bumi yang merusak di Sukabumi berasosiasi dengan Sesar Cimandiri.
Aktivitas Sesar Cimandiri juga terjadi di wilayah Sukabumi pada 1900,1962, 1969, 1973, 1975, 1977, 1982, 2000, 2006, 2007. Hal ini diketahui berdasarkan catatan lokasi dan kedalaman pusat gempa bumi.
Sumber : Kompas.com/Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.