KOMPAS.TV – Mantan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ridwan Soplanit, yang merupakan tetangga Ferdy Sambo, mengaku tidak mendengar suara tembakan saat peristiwa penembakan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Pernyataan Ridwan tersebut disampaikan saat bersaksi di persidangan kasus dugaan pembunuhan berencana tersebut, di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (21/11/2022).
“Kejadian itu persis di sebelah rumah kami yang nomornya 46, Yang Mulia, di Kompleks Polri,” tuturnya menjawab pertanyaan majelis hakim.
Ridwan mengaku rumahnya bersebelahan dengan rumah keluarga Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga.
Baca Juga: Intervensi Ferdy Sambo saat Penyidik Olah TKP: Jangan Ramai-ramai hingga Terlalu Keras ke Bharada E
Saat hakim menanyakan, apakah saksi Ridwan mendengar suara tembakan saat kejadian berlangsung, ia dengan tegas menjawab tidak mendengarnya.
“Kami tidak mendengar, Yang Mulia.”
Hakim lalu meminta Ridwan menceritakan kronologis keberadaan dirinya pada tanggal 8 Juli 2022, waktu kematian Brigadir J di rumah dinas Sambo.
Ridwan kemudian menceritakan, bahwa saat itu dirinya sakit dan tidak masuk kantor sejak Hari Senin (4 Juli 2022).
“Saya sebagai kasat Reskrim, saat itu memang kami sudah sakit. Dimulai dari hari Senin sebelum peristiwa itu, di tanggal 4 Juli kami sudah mengalami sakit, Yang Mulia.”
Selama sakit ia izin tidak masuk kantor. "Dan akhirnya kami istirahat sampai dengan Hari Jumat, tanggal 8 Juli 2022.”
Baca Juga: Diguncang Gempa, Pengunjung Sidang Sambo Cs Sempat Panik dan Berhamburan Keluar!
Semula Ridwan berencana masuk kantor selepas salat Jumat. “Jam 13.30 kami makan siang. Setelah makan siang selesai, jam 14.00 kemudian kami tidak jadi ke kantor, karena begitu mau ke kantor, kami merasa masih lemas, dan memutuskan untuk istirahat.”
Beda dari keterangan Ridwan, sejumlah saksi dari anak buah Sambo dalam sidang skenario pembunuhan Brigadir J mengaku mendengar suara tembakan di rumah dinas itu.
Adzan Romer, ajudan Ferdy Sambo, mengaku mendengar tiga suara letupan senjata. Saat itu ia berada di garasi. Pada suara letupan pertama, ia lari ke depan rumah untuk melihat asalmuasal suara itu. Baru pada suara letupan kedua, mengecek ke dalam rumah.
Sopir Sambo, Prayogi Iktara Wikaton, juga membuat kesaksian serupa. Ia mengaku kaget mendengar suara tembakan dari ujung samping rumah. “Suara tembakannya seperti di ujung samping rumah depan yang mulia, tidak seperti di dalam rumah.” kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.