KIEV, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia melaporkan Ukraina telah membombardir pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, Zaporizhzhia. Sementara Badan Energi Atom Internasional IAEA menyerukan "langkah-langkah mendesak untuk membantu mencegah kecelakaan nuklir" di fasilitas yang Ukraina yang saat ini diduduki Rusia itu.
Rafael Mariano Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) seperti dilansir Associated Press, Minggu (20/11/2022), mengatakan dua ledakan, satu pada Sabtu malam dan satu lagi pada Minggu pagi, di dekat pabrik Zaporizhzhia mengakhiri periode relatif tenang di sekitar fasilitas nuklir yang menjadi tempat pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.
Moskow melaporkan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia di Ukraina telah diserang Ukraina, tetapi belum ada kebocoran radiasi yang terdeteksi, seperti laporan TASS hari Minggu, mengutip seorang pejabat dari operator tenaga nuklir Rusia Rosenergoatom.
Lima belas peluru ditembakkan ke fasilitas pabrik, kata TASS mengutip penasehat Rosenergoatom Renat Karchaa.
Dia mengatakan selongsong telah ditembakkan di dekat fasilitas penyimpanan limbah nuklir kering dan sebuah bangunan yang menampung bahan bakar nuklir bekas.
Tidak ada emisi radioaktif yang terdeteksi, tambahnya.
Ketakutan akan bencana nuklir mengemuka sejak pasukan Rusia menduduki pabrik itu pada hari-hari awal perang.
Baca Juga: Putin Keluarkan Dekrit untuk Ambil Alih Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia di Ukraina
Pertempuran yang terus berlanjut di daerah tersebut menimbulkan momok bencana nuklir.
Dalam apa yang tampaknya merupakan penembakan baru di dekat dan di lokasi, para ahli IAEA di fasilitas Zaporizhzhia melaporkan mendengar lebih dari selusin ledakan dalam waktu singkat Minggu pagi, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa tim IAEA dapat melihat beberapa ledakan dari jendela.
Beberapa bangunan, sistem, dan peralatan di pembangkit listrik, tidak ada yang penting untuk keselamatan dan keamanan nuklir pembangkit, rusak dalam penembakan itu, kata IAEA, mengutip informasi dari manajemen PLTN namun dilaporkan tidak ada laporan korban jiwa.
Sumber : Tass/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.