JAKARTA, KOMPAS.TV – Belum adanya bakal calon pendamping Anies Baswedan untuk Pemilihan Presiden-Wakil Presiden RI 2024 dari Koalisi Perubahan bukan karena deadlock.
Penjelasan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kepada jurnalis Kompas TV, Thifal Solesa, Sabtu (19/11/2022).
Menurut AHY, pihaknya tidak penah menggunakan istilah deadlock, sebab waktu yang dimiliki masih cukup panjang.
“Kami tidak pernah menggunakan istilah deadlock ya karena deadlock itu kalau sampai dengan Oktober 2023 tidak ada kesepakatan, bukan hanya terkait dengan pasangan tetapi juga mungkin narasinya portfolio found dan lain sebagainya,” urainya.
Ia menegaskan, disebut deadlock jika sudah memasuki waktu deadline tetapi tidak ada kesepakatan.
Baca Juga: PKS Tolak Ajakan Golkar Gabung ke KIB, Pilih Berkoalisi dengan Demokrat dan NasDem
“Tapi ini jangkanya masih cukup tersedia, ruangnya masih cukup tersedia, dan kami berkomunikasi dengan baik, tidak pernah berusaha saling menegasikan satu orang per orang begitu.”
Ia menambahkan, yang penting untuk dirinya pribadi dan Partai Demokrat adalah menghadirkan rasionalitas dalam membahas apa pun, termasuk pasangan.
Koalisi ini, lanjut AHY, ingin mengusung perubahan-perubahan dan perbaikan untuk masyarakat, serta Indonesia yang lebih baik ke depan.
Untuk dapat melakukan itu, menurut AHY, tentunya harus memenangkan pemilu memenangkan pilpres.
“Jadi tujuan utamanya koalisi adalah tentu harus menang dulu jangan sampai kemudian atas alasan yang lain.”
“Saya ulangi, atas nama alasan yang lain, faktor-faktor yang lain, kemudian mengesampingkan faktor kans kemenangan yang tinggi, itulah sebetulnya harga argumentasi nilai demokrasi,” tambahnya.
Ia menegaskan, jika ingin menang, memang harus mencari pasangan yang bisa merepresentasikan perubahan dan perbaikan.
Baca Juga: Buka Peluang Gibran Jadi Cawapres Anies, NasDem Diminta Demokrat Disiplin dalam Koalisi
“Sehingga argumentasi dan fakta dipertemukan bukan kemudian, yang penting bukan si A, yang penting si B, itu juga tidak sehat.”
“Nah, ini sebetulnya kita akan terus membangun komunikasi seperti ini dan saya rasa Nasdem dan PKS juga memiliki rasionalitas yang serupa. Mereka para sahabat tersebut juga ingin sukses ingin menang dan pada akhirnya membawa perubahan dan perbaikan,” urainya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.