LONDON, KOMPAS.TV - Otoritas Qatar dilaporkan menghapus skema uang saku bagi suporter yang dibiayai untuk menghadiri upacara pembukaan Piala Dunia 2022. Kebijakan itu dilaporkan diambil karena otoritas Qatar jengah dengan isu "penonton bayaran" Piala Dunia 2022 yang beredar di media.
The Guardian melaporkan pada Jumat (18/11/2022), para peserta program kontroversial Fan Leader Network diberi pesan bahwa mereka tidak akan mendapat uang saku sebagaimana sebelumnya dijanjikan. Namun, para penonton akan tetap mendapatkan akomodasi, termasuk penerbangan ke Qatar, dan tiket untuk menyaksikan upacara pembukaan Piala Dunia 2022.
Program Fan Leader Network sendiri didefinisikan Qatar sebagai skema yang "berkontribusi ke perencanaan turnamen melalui wawasan fan, riset, kreasi konten, dan amplifikasi pesan." Para penonton diakomodasi untuk menonton gelaran Piala Dunia dengan syarat turut meramaikan turnamen dan membuat konten bernada positif di media sosial.
Baca Juga: Wapres Prediksi 6 Negara Ini Moncer di Piala Dunia Qatar 2022: Inggris Lagi Bagus
Akan tetapi, usai detail program tersebut bocor dan beredar berita bahwa terdapat penonton bayaran di Piala Dunia 2022, otoritas Qatar akan menghapus uang saku harian selama partisipan Fan Leader Network berada di negara itu.
"Akibat perkembangan terkini di media, kami hendak melindungi fans kami dari pernyataan keliru yang misinformatif terkait 'fans menerima pembayaran untuk kunjungan ini'," tulis pesan otoritas Qatar ke partisipan Fan Leader Network yang didapatkan The Guardian.
"Oleh karena itu, uang saku harian, sayangnya tidak akan diberikan. Uang saku tersebut dimaksudkan sebagai daya dukung kecil bagi dana personal Anda untuk membeli jajanan selama Anda berkunjung," lanjut pesan itu.
Surel tersebut dikirim hanya beberapa hari jelang pembukaan Piala Dunia pada Minggu (20/11) besok. Meskipun demikian, pembatalan uang saku ini tidak membuat kebanyakan suporter batal berangkat.
Akan tetapi, sebagian fans mengaku khawatir tak bisa bertahan hidup di Qatar selama berkunjung dengan kebijakan penghapusan uang saku itu. Seorang fans mengaku sudah kehabisan uang untuk memperbaiki mobilnya karena mengira otoritas Qatar tetap akan memberi uang saku.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Timnas Argentina dan Uruguay Bawa 1,8 Ton Daging ke Qatar, buat Apa Ya?
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.