JAKARTA, KOMPAS.TV – Emiten teknologi, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.300 karyawan, Jumat (18/11). Hal itu dilakukan untuk langkah efisiensi yang dilakukan perseroan.
Melansir dari Kontan.co.id, GoTo melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo.
"Keputusan ini tidak mempengaruhi layanan GoTo kepada konsumen serta komitmen Perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang," tulis manajemen.
Adapun karyawan yang terdampak akan resmi menerima pemberitahuan pemutusan hubungan kerja hari ini dalam Townhall. Hal ini dipimpin langsung oleh Chief Executive Officer Grup GoTo Andre Soelistyo.
Baca Juga: Belum Lama IPO, GOTO Dikabarkan akan PHK 1.000 Karyawan
Nantinya, setiap karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Pasalnya, selain di Indonesia, GoTo juga beroperasi di Singapura, Thailand dan Vietnam.
Manajemen GOTO menyebut pihaknya akan memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
Baca Juga: Amazon PHK 10.000 Karyawan, Divisi Perangkat Suara Alexa Juga Kena
Selain itu, GoTo juga akan memberikan konseling sebagai bentuk dukungan pencarian kerja. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo.
Nantinya perusahaan dapat memberikan rekomendasi kepada berbagai perusahaan dalam jaringan rekanan bisnis grup GoTo.
Selanjutnya, fasilitas konseling karier, keuangan, dan psikologi akan tersedia sampai akhir bulan Mei 2023.
Manajemen GoTo bilang, keputusan ini tidak dapat dihindari agar perusahaan dapat lebih agile dan mampu menjaga pertumbuhan untuk dapat memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Untuk mengatasi tantangan ekonomi, manajemen memastikan perusahaan harus mengakselerasi upaya untuk menjadi bisnis yang berdikari secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang.
Hal ini dilakukan antara lain dengan memfokuskan diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.