JAKARTA, KOMPAS TV - Bakal capres Partai Nasdem Anies Baswedan mengaku tak ingin terburu-buru dalam menentukan nama cawapres pendampingnya untuk berlaga di Pilpres 2024 mendatang.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, cawapres yang mendampinginya nanti mesti memiliki 3 kriteria utama, yaitu berkontribusi pada pemenangan.
Baca Juga: Waketum PPP Tanggapi Santai soal Kadernya yang Jadi Relawan Anies Baswedan
Kedua, berkontribusi pada stabilitas dukungan partai-partai, dan yang ketiga adalah membantu untuk efektivitas pemerintahan.
"Tiga itu saja. Jadi nanti sambil jalan kita lihat mana yang paling pas, sekarang masih terlalu buru-buru untuk menentukan," kata Anies seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/11/2022).
Selain itu, kata Anies, proses pendaftaran capres-cawapres juga baru dilaksanakan pada pada 19 Oktober 2023-25 November 2023.
"(Pendaftaran capres-cawapres) Masih September atau Oktober tahun depan, masih panjang. Yang bikin pembicaraan ini ramai kan media," ujarnya.
Ia mengakui dirinya mendapatkan banyak usulan nama bakal cawapres. Meski begitu, dirinya memastikan tak akan memutuskannya dalam waktu dekat.
"Tapi bahwa ada usulan, ada pandangan itu adalah bagian dari ya dinamika dalam demokrasi sah-sah saja. Tapi tentang nantinya seperti apa finalnya masih panjang," kata dia.
Sebagai informasi, Partai Demokrat telah menawarkan ketua umumnya Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai bakal cawapres Anies.
Tak hanya itu, PKS juga secara terang-terangan menyodorkan nama Wakil Ketua Majelis Syuro Ahmad Heryawan atau Aher untuk menjadi bakal cawapres Anies.
Baca Juga: Kata Anies soal Nasdem, PKS dan Demokrat Belum Juga Deklarasi: Jangan Sampai Kita Grasah-grusuh
Anies pun sudah bertemu dengan AHY dan Aher. Namun, hingga saat ini dia belum memutuskan siapa sosok bakal cawapres yang cocok dengan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.