JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri kembali melakukan olah tempat kejadian perkara kasus satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat.
Kasubbid Toksikologi Lingkungan (Toklin) Puslabfor Polri, Kompol Faizal Rachmad menjelaskan, pihaknya melakukan pemeriksaan suhu ruangan untuk mengetahui waktu pembusukan keempat jenazah korban.
Menurut Faizal, pengukuran suhu ruangan TKP ini untuk mengonfirmasi waktu kematian hingga berapa lama waktu pembusukan jasad korban.
"Kami mengukur suhu sama kelembapan, kebusukannya nanti bisa diketahui, berapa lama. Dari suhu sama itu tadi, berapa lama kematiannya," ujar Faizal, Selasa (15/11/2022).
Baca Juga: Membaca Teka-teki Kematian Satu Keluarga di Dalam Rumah di Kalideres
Adapun pengukuran suhu dilakukan di tiga ruangan tempat ditemukannya keempat jasad korban, yakni di kamar belakang, kamar depan, dan ruang tamu.
Seperti diketahui, jasad keempat korban yang masih satu keluarga ini ditemukan sudah mengering di tiga ruangan berbeda, yakni ruang tamu, kamar tengah dan ruang belakang.
Selain mengecek suhu dan kelembapan ruangan, kepolisian juga membawa sejumlah barang milik korban yang ada di kamar dan ruangan lain untuk diteliti dalam mencari petunjuk kematian.
Salah satu barang bukti yang diteliti yakni buku-buku milik korban.
Baca Juga: Alasan Puslabfor Cek Suhu Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres
Kanit Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy menjelaskan, buku yang dibawa penyidik tidak ada yang berkaitan dengan sekte tertentu.
Sebab, belakangan diduga, satu keluarga meninggal ini menganut keyakinan Apokaliptik. Paham apokaliptik merupakan keyakinan terhadap akhir dunia.
Namun, menurut Avrilendy, buku-buku yang diamankan dari rumah korban hanyalah buku-buku biasa.
"Buku-buku ada, tapi enggak ada sekte-sekte. Masih dipelajari, bukan sekte kok, buku biasa," ujar Avrilendy saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.