BALANGAN, KOMPAS.TV - Belasan tahun lamanya warga Transmigrasi Lajar Papuyuan, Desa Matang Hanau, Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan menantikan jalan yang layak.
Tinggal di pelosok desa, dengan akses terbatas, ratusan warga harus bertahan di tengah kesulitan.
Tanah yang mereka tempati yang dulunya diimpikan dapat menjadi lahan yang menghasilkan, harus pasrah tak dapat digunakan akibat terendam air.
Baca Juga: Hari Pahlawan, Korem 101/Antasari Hadirkan Drama Kolosal Perjuangan Pangeran Antasari di Bumi Banjar
Para warga ini adalah pendatang yang ikut dalam program transmigrasi.
Diantaranya merupakan Suku Sunda, Jawa bahkan dari Nusa Tenggara pun disebut pernah berada di lokasi ini.
Namun menurut Ketua RT 3 Matang Hanau, Aud Tahyudin, kini Sebagian besar warga telah pergi atau exodus dari desa.
“Sebab lahan ini tidak bisa ditanami, jadi banyak yang pergi dan mencari pekerjaan di kota,” ucapnya.
Baca Juga: Kisah Sumriah, Petugas Kebersihan, Pahlawan Masa Kini Bagi Lingkungan Banjarbaru
Satu faktor yang sangat berdampak pada aktivitas warga di Trans Lajar Papuyuan adalah akses jalan yang rusak.
Jalan dari tanah tersebut mudah hancur akibat terendam air ataupun memang tergenang, sehingga sulit dilalui bahkan dengan sepeda motor.
Melalui TMMD ke-115, Kodim 1001/HSU-Balangan, akhirnya menjadikan lokasi ini menjadi sasaran.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.