Kompas TV nasional peristiwa

Emak-Emak Majelis Taklim Disebut Punya Kekuatan Besar Atasi Krisis Lingkungan, Tak Percaya?

Kompas.tv - 9 November 2022, 17:17 WIB
emak-emak-majelis-taklim-disebut-punya-kekuatan-besar-atasi-krisis-lingkungan-tak-percaya
Ilustrasi emak-emak menanam (Sumber: Surya Malang/Samsul Hadi)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejumlah majelis Taklim di Jabodetabek berkumpul dan berdiskusi bersama tentang lingkungan pada Selasa (8/11/2022). Emak-emak pada majelis Taklim  disebut punya kekuatan besar gerakkan masyarakat, khususnya soal mengatasi krisis lingkungan dan iklim. Namun, jarang disentuh. 

Hal itu diungkap oleh Hening Parlan, Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP Aisyiyah. 

Ia lantas menjelaskan, komunitas kajian kegamaan Majelis Taklim yang kebanyakan berisi emak-amak harus diperhatikan dan perlu didorong suarakan tema krisis lingkungan yang mulai terasa. 

Apalagi, kata dia, Ibu-ibu di Majelis Taklim juga disebut punya kekuatan besar untuk menggerakkan masyarakat secara langsung, termasuk soal lingkungan. 

"Apalagi anggota majelis taklim yang biasa didominasi oleh ibu-ibu memiliki peran yang signifikan di masyarakatnya," papar Herling Parlan dalam keterangannya, Rabu (9/11/2022). 

Baca Juga: Simak! Ini Mekanisme Pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan‘Aisyiyah, Berlangsung di Solo

Gunakan Agama Atasi Krisis Lingkungan

Senada dengan PP Aisiyah Muhammadiyah, Ketua PBNU, Savic Ali lantas menyebutkan, masyarakat Indonesia, mengutip PEW Research, 96 persen sangat teosentris.

Artinya percaya bahwa semua hal dalam kehidupan itu dipengaruhi oleh Tuhan dan agama.

"Semangat keagamaan juga cukup menguat, jika hal tersebut tidak diikuti dengan kesadaran terkait sosial lingkungan juga kurang bagus," katanya. 

Majelis Taklim yang kebanyakan berisi emak-emak juga punya kekuatan besar, apalagi kata Savic, saat ini dampak perubahan iklim sangat dirasakan.

Contohnya, kata dia, sejumlah daerah terendam banjir rob. Di Jawa Tengah, sebagai contoh, ada Kota Demak yang terdampak banjir. .

“Hal ini senada dengan apa yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah manusia,” terang Savic.

Baca Juga: 'Save The Children' kepada Pemerintah soal Peraturan Lingkungan: Regulasi Tanpa Aksi, Hanyalah Ilusi

Ia lantas menyayangkan bahwa kesadaran ini belum sepenuhnya tumbuh di kalangan kelompok agama di Indonesia.

“Kita juga mengalami masalah, walaupun sudah tau masalahnya tapi kalau belum ‘seleher’ itu orang belum bangkit,” lanjut Savic.

Acara ini sendiri digelar oleh Yayasan Islami Media Ramah (Islamidotco) dan dihadiri sejumlah majelis Taklim, PBNU, PP Aisyiyah Muhammadiyah, Forum Silaturrahim Takmir Masjid Kementrian dan BUMN, Komunitas Musisi Mengaji hingga Kementerian Agama.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x