JAKARTA, KOMPAS.TV – Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan pentingnya melakukan sinergi dalam menghadapi potensi bencana alam akibat cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung pada November hingga Februari 2023.
Hal ini menyusul adanya informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa pada November 2022 hingga Februari 2023, potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Dengan demikian, diselenggarakanlah apel Kesiapsiagaan Nasional Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2022/2023 di Buperta Cibubur, Cipayung, Jakarta Timur pada Rabu (9/11/2022).
"Ini merupakan sinergi Pemprov DKI Jakarta, Kemenko PMK, BNPB, serta berbagai lembaga penggiat kemanusiaan lainnya," kata Heru saat hadir dalam apel, Rabu.
Baca Juga: Pj Gubernur DKI Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Bahas Pengembangan dan Penataan Angkutan Massal
Turut hadir dalam apel ini yakni, Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan para kepala dinas. Selain itu dihadiri juga oleh peserta daring yaitu 10 provinsi dan 34 kabupaten/kota di Tanah Air.
"Pada periode tersebut, kita harus siap dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang dapat berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang di Jakarta dan sekitarnya," tutur Heru.
Heru menjelaskan apel dilakukan agar seluruh elemen pemangku kepentingan terkait memiliki persiapan dalam menjalin koordinasi saat bencana terjadi.
Sekitar 2.500 orang hadir dalam apel kesiapan itu yang terdiri dari unsur 10 kementerian/lembaga, TNI/Polri, Pemda, tiga BPBD Provinsi, BUMN, BUMD DKI, 15 kelurahan, lima universitas, serta 128 lembaga penggiat kebencanaan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.