WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemilu sela Amerika Serikat sengit, tercatat lebih dari 42 juta orang Amerika memberikan suara lebih awal menjelang pemilihan sela hari Selasa, (8/11/2022) melebihi jumlah dari 2018, seperti data hasil pantauan US Election Project yang dikutip Straits Times, Selasa.
Pemilih Amerika Serikat akan pergi ke tempat pemungutan suara pada hari Selasa, (8/11/2022) untuk memilih 435 anggota Dewan Perwakilan Rakyat, sepertiga dari anggota Senat dan sejumlah jabatan gubernur negara bagian dan pejabat lokal.
Sebagian besar dari 50 negara bagian AS mengizinkan pemilih untuk memberikan suara lebih awal, baik secara langsung atau melalui surat, sebuah praktik yang menyebar luas selama pemilihan presiden 2020, yang diadakan pada puncak pandemi Covid-19.
Menurut pantauan US Election Project, pada hari Senin tercatat lebih dari 19,3 juta suara awal yang diberikan secara langsung dan 22,7 juta melalui surat dengan total 42,03 juta suara. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding 39,1 juta orang yang memberi suara lebih awal pada pemilu sela tahun 2018.
Hasil pemilihan hari Selasa akan memiliki dampak yang kuat pada dua tahun terakhir kepresidenan Biden, membentuk kebijakan dalam segala hal mulai dari pengeluaran pemerintah hingga dukungan militer untuk Ukraina.
Dalam pemilihan nasional pertama sejak kerusuhan 6 Januari 2021 lalu, yang penuh kekerasan, hari-hari terakhir kampanye berfokus pada pertanyaan mendasar tentang nilai-nilai politik negara.
Kontrol Senat bisa turun ke beberapa ras penting. Selain Ohio, itu termasuk Pennsylvania, di mana Letnan Gubernur Demokrat John Fetterman bersaing ketat dengan ahli bedah selebriti Republik Mehmet Oz.
Baca Juga: Amerika Serikat Pemilu Sela 8 November, Berpeluang Ubah Timbangan Kekuasaan di Kongres
Anggota kongres dari kubu Republik mengajukan keberatan teknis untuk pemungutan suara awal di beberapa negara bagian di mana pemilihan bisa berlangsung sangat ketat.
Di Pennsylvania, misalnya, mahkamah agung negara bagian memutuskan bahwa surat suara tidak dapat dihitung jika tidak mencantumkan tanggal tertulis pada amplop, dipandang berpotensi mempengaruhi ribuan surat suara.
Di Wisconsin, surat suara pemilih awal boleh dibuang jika alamat saksi, yang diminta negara bagian untuk melihat amplop suara disegel, tidak lengkap.
Mantan presiden Partai Republik Donald Trump pekan lalu menuduh surat suara yang “tidak diverifikasi” telah dikirimkan kepada para pemilih di negara bagian penting Pennsylvania, sebuah klaim yang dibantah oleh pejabat pemilihan negara bagian.
Setelah kalah dalam pemilihan presiden 2020 dari Demokrat Joe Biden, Trump juga membuat klaim palsu tentang penipuan pemilu, yang telah digaungkan oleh banyak anggota Partai Republiknya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.