JAKARTA, KOMPAS.TV - Sopir ambulans, Ahmad Syahrul Ramadhan, mengaku melihat ada luka tembak pada tubuh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat melakukan evakuasi dari rumah dinas Ferdy Sambo.
Mengawali keterangannya saat bersaksi di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J, awalnya pada Jumat, 8 Juli 2022, Syahrul ditugaskan dari kantornya untuk melakukan penjemputan orang sakit.
Baca Juga: Diungkapkan Sopir Ambulans, Wajah Brigadir J Ditutupi Masker Hitam Usai Tewas Ditembak
Setelah bersiap, Syahrul menuturkan, sekitar pukul 19.13 WIB ada nomor tidak dikenal mengirimkan pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp (WA) kepadanya menanyakan lokasi.
Ia kemudian berangkat melalui jalan Tegal Parang. Namun, sampai di depan Rumah Sakit Siloam Duren Tiga, ada orang yang sudah menunggunya dengan menumpang motor. Ternyata orang itu yang pesan ambulans.
Selanjutnya, Syahrul diminta mengikuti motor itu menuju titik penjemputan di salah satu rumah yang berada di Komplek Polri Duren Tiga.
Sampai di lokasi, Syahrul mengaku kaget di rumah itu sudah ramai orang. Tak sampai di situ, Syahrul juga terkejut melihat ada jenazah tergeletak di lantai dekat tangga.
Baca Juga: Cerita Sopir Ambulans Jemput Jenazah Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, Kaget Lihat Mayat Dekat Tangga
“Saya bilang yang sakit yang mana pak? Katanya ikutin saja. Saya ikuti police line. Lalu, saya terkejut di samping tangga ada jenazah," kata Syahrul dalam persidangan.
Syahrul melanjutkan, dirinya sempat diminta anggota polisi yang berada di lokasi untuk memeriksa denyut nadi Brigadir J sebelah kiri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.