JAKARTA, KOMPAS.TV - Pebulu tangkis nasional Anthony Sinisuka Ginting mempersembahkan gelar juara Hylo Open 2022 untuk ibundanya.
Ginting sukses menjuarai pertandingan Hylo Open 2022 yang digelar di Saarbrucken, Jerman pada Minggu, (6/11/2022).
"Kemenangan ini secara spesial saya persembahkan buat mama," kata Ginting lewat pesan resmi PP PBSI di Jakarta, Senin (7/11/2022) dikutip dari Antara.
Tak memungkiri bahwa ia merasa gembira telah menjadi juara di turnamen Hylo Open 2022.
Namun, hal itu menjadi kebanggaan dan motivasi tersendiri bagi Ginting untuk kembali menyabet gelar dari turnamen-turnamen lain selanjutnya.
Baca Juga: Indonesia Dominasi Daftar Juara Hylo Open 2022, Ada Ginting & Rehan/Lisa
"Semoga dari gelar kedua yang saya raih di sepanjang tahun 2022, setelah memenangi Singapura Open, bisa menambah rasa percaya diri saya untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya," ungkap Ginting.
Perjuangan Ginting harus melalui persaingan ketat dan panjang menghadapi unggulan ketiga Chou Tien Chen asal Taiwan.
Namun, upaya dan kerja kerasnya mengantarkan Ginting menaiki podium tertinggi di Jerman.
Sebelum mengunci kemenangan dengan tiga gim 18-21, 21-11, 24-22, wakil Indonesia terlebih dulu kehilangan dominasi pada gim pembuka.
Menurut Ginting, pada gim pertama ia terbawa ke ritme dan pola permainan yang dikembangkan Chou sehingga kesulitan mengembangkan strategi sendiri.
Akibatnya dirinya kehilangan banyak peluang untuk mendulang poin dan tak bisa mengejar ketertinggalan.
"Meskipun kalah, saya sudah mulai bisa membawa Chou masuk ke pola dan ritme permainan saya. Begitu juga di gim kedua, saya bisa lebih yakin karena Chou terbawa dan mengikuti ritme permainan yang saya kembangkan," kata Ginting.
Baca Juga: Hasil Hylo Open 2022: Tundukkan Pasangan China, Rehan/Lisa Juara
Ginting mengatakan sempat terjadi drama ketika Chou dihentikan oleh umpire akibat raketnya menyentuh lantai lapangan saat asik adu pengembalian dengan Ginting di depan net.
Chou langsung bereaksi dengan melayangkan protes kepada umpire mengingat ia berada dalam poin kritis 23-22.
Namun beruntung keputusan juri tak bisa dianulir dan poin penentu kemenangan pun berpihak pada wakil Indonesia.
"Buat saya, keputusan umpire tersebut tidak membuat saya terganggu. Tapi itu memang momen yang kurang menguntungkan buat Chou, karena hal itu terjadi di poin kritis. Saya pun pernah merasakannya hal seperti itu pada final Hong Kong Open lalu," tutur Ginting.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.