KIEV, KOMPAS.TV - Wali Kota Kiev, Ukraina, memperingatkan penduduknya bahwa mereka harus bersiap menghadapi situasi terburuk di musim dingin kali ini. Rusia masih terus menyerang infrastruktur energi negara itu, yang membuat mereka harus menghadapi musim dingin tanpa listrik, air, atau pemanas ruangan.
“Kami melakukan segalanya untuk menghindari situasi ini. Tapi jujur saja, musuh kita melakukan segalanya untuk membuat kota kita tanpa pemanas, tanpa listrik, dan tanpa pasokan air. Secara umum, semuanya mati. Dan masa depan negara dan masa depan kita masing-masing bergantung pada seberapa siap kita menghadapi situasi ini," kata Wali Kota Vitali Klitschko seperti dikutip dari The Associated Press.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa sekitar 4,5 juta orang di Ukraina tidak dapat mengakses listrik. Dia meminta warga Ukraina untuk bersiap-siap. “Kita harus melewati musim dingin ini dan menjadi lebih kuat di musim semi daripada sekarang,” ujarnya.
Baca Juga: Rusia Disebut Ancam Israel jika Berani Kirim Senjata ke Ukraina
Serangan Rusia selama satu bulan terakhir berfokus pada infrastruktur energi Ukraina. Serangan ini menyebabkan kekurangan listrik dan pemadaman bergilir di seluruh negeri. Kiev mengalami pemadaman bergilir setiap jam pada hari Minggu di beberapa bagian kota dan wilayah sekitarnya.
Menurut operator energi milik Ukraina Ukrenergo, pemadaman bergilir juga direncanakan di wilayah Chernihiv, Cherkasy, Zhytomyr, Sumy, Kharkiv dan Poltava.
Kiev berencana untuk menyebarkan pemanas di sekitar 1.000 titik, tetapi tidak diketahui apakan jumlah tersebut akan cukup untuk kota berpenduduk 3 juta orang.
Saat Rusia mengintensifkan serangannya di ibu kota, pasukan Ukraina bergerak maju di selatan. Penduduk kota Kherson di Ukraina yang diduduki Rusia menerima pesan peringatan di telepon mereka yang mendesak mereka untuk mengungsi sesegera mungkin pada Minggu (6/11/2022).
Baca Juga: Pasokan Listrik di Kiev dan Sekitarnya Terputus, Ukraina Berlakukan Pemadaman Bergilir
Tentara Rusia memperingatkan warga sipil bahwa tentara Ukraina sedang mempersiapkan serangan besar-besaran dan menyuruh orang-orang untuk segera pergi ke tepi kanan kota.
Pasukan Rusia sedang mempersiapkan serangan balasan Ukraina untuk merebut kembali kota selatan Kherson, yang sebelumnya telah direbut Rusia pada hari-hari awal invasi. Pada bulan September, Rusia secara ilegal mencaplok Kherson serta tiga wilayah lainnya dan kemudian mengumumkan darurat militer di empat provinsi tersebut.
Selanjutnya, pemerintahan yang didirikan Kremlin di Kherson telah memaksa puluhan ribu warga sipil meninggalkan kota tersebut.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.