YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena langit berupa hujan meteor Andromedid bisa disaksikan mulai petang ini, Sabtu (5/11/2022). Hujan meteor ini dapat diamati tanpa alat bantu optik alias dengan mata telanjang.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebut fenomena hujan meteor Andromedid bisa dipantau dari seantero wilayah Indonesia. Sehingga, seluruh masyarakat dapat menghabiskan malam Minggu dengan menonton hujan meteor ini.
Baca Juga: Persiapan Jelang HUT ke-77 TNI, 38 Pesawat TNI AU Latihan Terbang di Langit Jakarta
Hujan meteor Andromedid adalah fenomena jatuhnya meteor dengan titik muncul di konstelasi Andromeda.
Menurut peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, hujan meteor Andromedid aktif mulai 27 Oktober hingga 17 November dengan intensitas maksimum pada 6 November.
"Dapat disaksikan di seluruh Indonesia dari arah timur laut setelah Matahari terbenam (5 November) hingga terbenam di arah barat laut saat Subuh (6 November). Berasal dari sisa komet 3D/Biela yang mengorbit Matahari dengan periode 201 hari. Kelajuan geosentrik meteor ini mencapai 68.400 km/jam," tulis Andi dalam laman resmi BRIN.
Masyarakat dapat menikmati pemandangan jatuhnya banyak meteor yang melewati permukaan Bumi sehingga terlihat seperti hujan yang turun.
Kata Andi, jalur jatuhnya meteorid ke atmosfer Bumi tampak karena panas dari tekanan ram.
Setelah hujan meteor Andromedid, masyarakat bisa menikmati fenomena lain, yakni gerhana Bulan pada 8 November mendatang.
Namun, tak seperti hujan meteor Andromedid yang bisa dipantau dari seluruh wilayah Indonesia, fenomena gerhana bulan total ini tidak bisa disaksikan dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, serta Bengkulu.
Baca Juga: Bakal Ada Hujan Meteor di Indonesia, Catat Tanggalnya Yuk!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.