SEOUL, KOMPAS.TV - Pasukan Amerika Serikat (AS) dilaporkan akan melibatkan pesawat pengebom supersonik B-1B dalam latihan gabungan dengan militer Korea Selatan.
Pengerahan armada ini dipandang sebagai ajang unjuk kekuatan untuk mengintimidasi Korea Utara yang sebelumnya menggelar uji coba rudal dan melayangkan ancaman nuklir terselubung.
Seperti dilansir Associated Press, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut sekurangnya satu unit pesawat B-1B akan berpartisipasi dalam latihan bertajuk "Vigilant Storm" yang akan berakhir pada Sabtu (5/11/2022).
Latihan gabungan AS-Korea Selatan sendiri melibatkan sekitar 240 pesawat tempur, termasuk jet canggih F-35 dari kedua negara.
Pyongyang merespons latihan tersebut dengan murka dan menuduhnya sebagai simulasi invasi.
Baca Juga: Kecam Peluncuran Rudal Korea Utara, Dubes AS Keluhkan Kurangnya Tanggapan DK PBB
Sebagai respons, rezim Kim Jong-un menembakkan puluhan rudal yang memicu sirene serangan udara dan evakuasi warga pada pekan ini.
Tangan kanan Kim Jong-un, Pak Jong Chon, pun mengancam pihaknya bisa menggunakan pasukan nuklir untuk menghukum Seoul dan Washington.
Kementerian Luar Negeri Korea Utara sendiri mengaku tes puluhan rudal ke dekat perbatasan Korea Selatan adalah respons tepat terhadap latihan gabungan Washington-Seoul.
Pyongyang mengaku akan merespons dengan "balasan paling keras" terhadap tiap upaya "pasukan musuh" mencederai kedaulatan atau keamanan negara itu.
Belakangan ini, Korea Utara meningkatkan intensitas uji coba senjata seiring perselisihan di Dewan Keamanan PBB akibat perang Rusia-Ukraina.
Pesawat pengebom supersonik B-1B terakhir diterjunkan ke Semenanjung Korea pada 2017 silam.
Lima tahun belakangan, militer AS pilih menahan diri dari unjuk kekuatan untuk mendukung upaya diplomatis pemerintahan Donald Trump terhadap Korea Utara.
Rezim Kim Jong-un disebut membenci ajang unjuk kekuatan Amerika dari jarak dekat.
Pyongyang menyebut pesawat B-1B sebagai "pesawat pengebom nuklir strategis" kendati pesawat ini telah dialihfungsikan memuat senjata konvensional sejak 1990-an.
Baca Juga: Ngeri, Korea Utara Kirim 180 Jet Tempur usai Tembak 30 Rudal, Dihadang 80 Jet Tempur Korea Selatan
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.