LANGSA, KOMPAS.TV - Sebanyak 6.782 warga terdampak banjir yang melanda Kota Langsa, Provinsi Aceh, Jumat (4/11/2022).
Jumlah tersebut diketahui berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Langsa.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari menjelaskan hal itu melalui keterangan tertulis, Sabtu (5/11/2022).
“Banjir yang terjadi pukul 05.30 WIB itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur hingga mengakibatkan luapan sungai Krung Langsa yang berdampak ke pemukiman warga,” jelasnya.
“Kaji cepat sementara, sedikitnya 2.261 rumah warga tergenang banjir di tiga kecamatan.”
Sejumlah kecamatan yang terdampak banjir tersebut antara lain Kecamatan Langsa Baro, Kecamatan Langsa Kota dan Kecamatan Langsa Lama.
Baca Juga: Hujan Deras Picu Banjir di Sekitar Tamini Square!
Ia menambahkan, tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI/Polri, BPBD, Basarnas, Dinsos, pemerintah setempat dan masyarakat telah melakukan evakuasi terhadap korban terdampak banjir.
“Selain itu, upaya pemenuhan kebutuhan dasar juga telah digagas dengan mendirikan delapan titik dapur umum yang tersebar di beberapa lokasi.”
Berdasarkan informasi yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga saat ini debit air di Sungai Krung Langsa belum mengalami penurunan.
“Hasil pantauan visual petugas di lapangan, kondisi debit air bertambah dan arus sungai sangat deras.”
“Merujuk pada informasi prakiraan cuaca BMKG hingga dua hari kedepan (7/11), wilayah Kota Langsa masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan,” imbuhnya.
Muhari menambahkan, melihat kondisi ini, diharapkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
“Siapkan personel beserta kemampuannya, lakukan apel gabungan dan lakukan pengecekan kesiapan peralatan," kata dia, mengutip pernyataan Kepala BNPB Suharyanto.
Baca Juga: Akses Lumpuh, Jalan Nasional Banda Aceh-Medan Terendam Banjir! Puluhan Ribu Warga Terdampak
"Yang tidak kalah penting, siapkan rencana kontijensinya, siapkan secara matang dan menjadi pedoman apabila terjadi bencana," tambahnya.
Ia mengimbau agar masyarakat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.