ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Eks Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan menuduh PM Pakistan Shehbaz Sharif terlibat dalam rencana pembunuhannya.
Khan mengungkapkan pada Jumat (4/11/2022), selain Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah, serta komandan senior angkatan darat Pakistan juga terlibat di dalamnya.
Sharif merupakan pengganti Khan sebagai PM Pakistan, setelah ia digulingkan lewat mosi tak percaya pada April lalu.
Baca Juga: Penembakan Mantan PM Pakistan Imran Khan Pancing Kemarahan, Dikecam sebagai Tindakan Keji
“Ketiganya memutuskan untuk membunuh saya,” ujar Khan, Jumat (4/11/2022), pada kemunculan pertamanya sejak penembakan yang terjadi pada Kamis (3/11/2022), dikutip dari Al-Jazeera.
Ia pun menambahkan dua pria bersenjata terlibat dalam penembakan dirinya.
Pihak pemerintah pun membantah keterlibatan dalam peristiwa tersebut, dan menyalahkan usaha pembunuhan itu kepada pria bersenjata yang memiliki paham relijius ekstremis.
Sementara itu, sayap media dari angkatan bersenjata Pakistan, Humas Antardinas (ISPR), menyebut tuduhan Khan tidak berdasar dan tak bertanggung jawab.
“Pemerintah Pakistan telah diminta untuk menyelidiki permasalahan ini dan mengambil langkah hukum terhadap yang bertanggung jawab atas pencemaran nama baik dan tuduhan palsu terhadap lembaga dan pejabatnya, tanpa bukti apa pun,” bunyi pernyataan ISPR.
Sanaullah juga membantah tuduhan tersebut dan mengatakan koalisi pemerintah telah meminta dilakukan investigasi secara independen.
Sharif sendiri sempat mengutuk penembakan terhadap Khan dan memerintahkan dilakukannya investigasi.
Khan diserang saat melakukan pawai politik pada Kamis. Serangan itu yang menewaskan satu orang dan melukai setidaknya sepuluh orang lainnya.
Insiden tersebut secara siginifikan meningkatkan krisis politik yang dihadapi negara itu sejak Khan digulingkan pada April lalu.
Baca Juga: Kondisi Terbaru Mantan PM Pakistan Imran Khan usai Perawatan Luka Tembak, Unjuk Rasa Terus Terjadi
Khan yang berusia 70 tahun telah memimpin pawai protes sejak pekan lalu dari Lahore ke Islamabad.
Dalam kemunculannya setelah serangan, Khan yang menggunakan kursi roda, berbicara selama lebih dari sejam, menyerang pemerintah dan institusi yang dituduh telah mencopotnya.
Ia meminta masyarakat dan warga negaranya untuk melanjutkan perjuangan untuk kebebasan.
Khan pun menegaskan ia akan melanjutkan pawainya setelah pulih.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.