WASHINGTON, KOMPAS.TV – Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan bersama-sama memperingatkan Korea Utara bahwa penggunaan senjata nuklir jenis apa pun terhadap Seoul atau negara lainnya akan mengakibatkan berakhirnya pemerintahan Kim Jong Un, Kamis (3/11/2022). Pernyataan ini dilakukan karena meningkatnya serangan yang dilakukan Korea Utara ke kawasan tersebut.
Korea Utara telah meluncurkan lebih dari dua lusin rudal selama dua hari terakhir sebagai tanggapan atas latihan militer AS-Korea Selatan yang dimulai Senin lalu. Peluncuran tersebut telah membuat warga Korea Selatan berebut mencari perlindungan dan semakin membuat cemas penduduk yang sudah berduka atas kehilangan lebih dari 150 orang pada pesta Halloween lalu.
Baca Juga: Jepang Sempat Panik Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Perintahkan Rakyatnya Berlindung
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup, telah bertemu di Pentagon pada Kamis. Mereka merilis pernyataan bersama yang menyatakan bahwa mereka sangat mengutuk peningkatan kekuatan militer Korea Utara, termasuk peluncuran uji coba rudal balistik, peluncuran roket ganda dan artileri pantai ke wilayah Korea Selatan dan Jepang.
Menanggapi peluncuran tersebut, AS memperpanjang latihan militer “Vigilant Storm”, yang dijadwalkan berlangsung hingga Jumat, 4 November. Kamis malam, Pentagon mengumumkan perpanjangan itu sekarang akan berlangsung hingga Sabtu, tergantung pada lingkungan keamanan.
“Latihan udara gabungan kami dengan Korea Selatan saat ini telah diperpanjang hingga 5 November,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Associated Press.
“Kami tetap berkoordinasi erat dengan sekutu kami Korea Selatan jika terjadi perubahan dan lingkungan keamanan di Semenanjung Korea. Komitmen kami untuk membela Korea Selatan sangat kuat,” ujar pernyataan itu.
Baca Juga: Korea Utara Lanjutkan Serangan Rudal, Wilayah Jepang dan Korsel Jadi Sasaran Uji Coba
Di Pentagon, kedua pemimpin pertahanan menekankan bahwa setiap penggunaan senjata nuklir, termasuk perangkat nuklir taktis dengan hasil lebih rendah terhadap Seoul atau sekutu regional lainnya seperti Jepang, akan mengakibatkan berakhirnya rezim Kim Jong Un .
Austin juga mengatakan peningkatan agresi Korea Utara tidak akan mengakibatkan tambahan pasukan AS atau aset strategis yang dipindahkan secara permanen ke wilayah tersebut, tetapi Kim akan melihat kehadiran militer AS sebagai tambahan di sana.
Dalam peluncurannya pada hari Kamis, Korea Utara menembakkan rudal balistik ke wilayah Korea Selatan dan Jepang. Ketegangan antara AS dan Korea Utara juga meningkat karena laporan yang baru dibuka bahwa Korea Selatan menyediakan artileri untuk digunakan Rusia melawan Ukraina.
“Korea Utara juga mengirimkan sejumlah peluru artileri yang dirahasiakan ke Rusia tetapi mencoba membuatnya seolah-olah dikirim ke negara-negara di Timur Tengah atau Afrika Utara," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.