Kompas TV internasional kompas dunia

Jepang Sempat Panik Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik, Perintahkan Rakyatnya Berlindung

Kompas.tv - 3 November 2022, 14:12 WIB
jepang-sempat-panik-korea-utara-luncurkan-rudal-balistik-perintahkan-rakyatnya-berlindung
Seorang tentara Korea Selatan melewati layar TV yang menunjukkan file gambar peluncuran rudal Korea Utara selama program berita di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 2 November 2022. (Sumber: AP Photo/Ahn Young-joon)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

TOKYO, KOMPAS.TV - Korea Utara kembali menembakkan sejumlah rudal, termasuk rudal balistik intercontinental (ICBM) yang gagal, Kamis (3/11/2022).

Namun hal tersebut sempat membuat Jepang panik dan memerintahkan rakyatnya di wilayah bagian utara dan tengah untuk berlindung serta mengevakuasi diri.

Peluncuran rudal itu merupakan bagian dari serangkaian uji coba senjata yang dilakukan Korea Utara pada sebulan terakhir, dan meningkatkan tensi di area tersebut.

Peluncuran itu terjadi sehari setelah Pyongyang menembakkan lebih dari 20 rudal, menjadi yang terbanyak dalam satu hari.

Baca Juga: Korea Utara Lanjutkan Serangan Rudal, Wilayah Jepang dan Korsel Jadi Sasaran Uji Coba


Pada Kamis pagi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida telah mengeluarkan peringatan kepada warga di prefektur Miyagi, Yamagata dan Niigata.

Ia menginstruksikan mereka untuk berlindungi di dalam gedung atau di bawah tanah.

Layanan kereta peluru di wilayah tersebut juga sementara ditangguhan, karena peringatan rudal sebelum kemudian berjalan lagi.

Tokyo sendiri kemudian mengungkapkan, peringatan awal pemerintah bahwa rudal itu akan melewati Jepang tak terjadi.

Kishida yang mengatakan rudal pertama yang diluncurkan adalah ICBM, mengutuk uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara.

Ia juga menegaskan pihaknya tengah menganalisis detail dari senjata tersebut.

“Peluncuran rudal berulang Korea Utara membuat marah dan tak bisa dimaafkan,” tuturnya dikutip dari Al-Jazeera.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan rudal pertama diluncurkan pukul 7.40 pagi, dengan potensi lintasan melewati Jepang.

Tetapi rudal tersebut hilang dari radar di atas Laut Jepang.

Baca Juga: Wali Kota Korsel Dikecam Usai Sebut Halloween di Itaewon Bukan Festival, Mau Lepas Tanggung Jawab?

“Kami mendeteksi peluncuran yang menunjukkan potensi terbang melewati Jepang, dan memicu J Alert, tetapi setelah memeriksa penerbangan itu, kami mengonfirmasi bahwa mereka tak melewati atas Jepang,” kata Hamada.

Ia mengungkapkan rudal itu terbang dengan ketinggian sekitar 2.000 km, dan dengan jarak 750 km.

Pola penerbangan seperti itu disebut lintasan loteng, di mana rudal ditembakkan tinggi ke luar angkasa untuk menghindari terbang di atas negara tetangga.

Sekitar 1,5 jam setelah peluncuran pertama dilakukan, Penjaga Pantai Jepang mengungkapkan rudal itu telah jatuh.



Sumber : Al-Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x