BEIJING, KOMPAS.TV - China hari Rabu (11/2/2022) membantah pemerintah Belanda dan mengatakan kantor-kantor di negara tersebut bukanlah kantor polisi, melainkan pusat untuk membantu warga Tiongkok memperbarui dokumen.
Pemerintah China mengeluarkan bantahan itu sehari setelah pemerintah Belanda memerintahkan penutupan di tengah penyelidikan aktivitas mereka, seperti dilansir Straits Times, Rabu (2/11/2022)
Pemerintah Belanda pekan lalu mengumumkan akan menyelidiki apakah kantor-kantor itu beroperasi secara ilegal atas nama Beijing.
Pengumuman tersebut mengikuti laporan oleh RTL Nieuws dan situs web Follow The Money bahwa dua situs tersebut menjalankan fungsi, termasuk memperbarui SIM warga negara China dari jarak jauh tanpa status diplomatik resmi.
Itu menyusul tuduhan, yang dibantah oleh kedutaan besar China di Den Haag, bahwa salah satu kantor juga telah melecehkan seorang pembangkang China yang tinggal di Belanda.
Pada hari Selasa menteri luar negeri Belanda, Wopke Hoekstra, mentweet "karena tidak ada izin" yang diminta dari Belanda untuk pembukaan kantor-kantor ini, kementerian luar negeri Belanda memberi tahu duta besar China bahwa mereka harus ditutup.
Ketika ditanya tentang penyelidikan Belanda dan apakah China memberi tahu Belanda tentang stasiun tersebut, juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian menolak tuduhan itu.
“Organisasi yang Anda sebutkan bukanlah kantor polisi atau pusat layanan polisi,” kata Zhao dalam briefing reguler di Beijing pada hari Rabu, (2/11/2022).
Baca Juga: China Didesak Segera Tutup Seluruh Kantor Polisinya di Belanda, Ada Apa?
“Kegiatannya adalah membantu warga China setempat yang perlu mengajukan permohonan perpanjangan SIM yang habis masa berlakunya secara online, dan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pemeriksaan fisik dengan menyediakan tempat,” ucapnya.
“Staf layanan sukarelawan adalah orang China perantauan yang antusias di sana, bukan petugas polisi Tiongkok. Kami berharap pihak-pihak terkait tidak membuat tuduhan yang tidak masuk akal.”
Pihak berwenang di Jerman juga sedang menyelidiki apakah China memiliki kantor polisi ekstrateritorial ilegal di Frankfurt, kata juru bicara pemerintah Jerman pekan lalu.
Penyelidikan Jerman bertujuan untuk memeriksa laporan oleh kelompok aktivis Spanyol Safeguard Defenders, yang mengatakan China mendirikan kantor polisi yang tidak diumumkan di 30 negara, termasuk Jerman, kata juru bicara kementerian dalam negeri Jerman.
“Otoritas keamanan publik China secara ketat mematuhi hukum internasional dan sepenuhnya menghormati kedaulatan peradilan negara lain,” kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dalam menanggapi pertanyaan tentang kantor polisi China di luar negeri.
Kanselir Jerman Olaf Scholz akan mengunjungi Beijing Jumat ini.
Bulan lalu seorang pria yang memprotes di luar konsulat China di Manchester, Inggris utara, mengatakan dia diseret ke dalam halaman oleh pria bertopeng.
China membantah laporan peristiwa yang terjadi dalam demonstrasi menentang Presiden Xi Jinping tersebut, mereka mengatakan pengunjuk rasa telah menyerbu pekarangannya.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.