Kompas TV olahraga sepak bola

Iwan Bule soal PSSI: Jangankan Jabatan, Nyawa Pun Tak Bisa Dipertahankan jika Waktu Tiba

Kompas.tv - 2 November 2022, 12:39 WIB
iwan-bule-soal-pssi-jangankan-jabatan-nyawa-pun-tak-bisa-dipertahankan-jika-waktu-tiba
Ketum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule diperiksa di Mapolda Jatim hari ini, Kamis (20/10/2022) (Sumber: Surya Malang/Luhur Pambudi)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketum PSSI, Mochamad Iriawan atau kerap disapa Iwan Bule angkat bicara soal desakan mundur dan percepatan Kongres Luar Biasa (KLB) Pengurus Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). 

Menurut Iwan Bule, ia tidak pernah ingin terus duduk sebagai orang nomor wahid di Sepak Bola Indonesia.

Ia juga mengaku, tak tebersit dalam benaknya ingin mempertahankan kedudukannya sebagai ketum PSSI. 

"Karena tidak ada yang abadi. Jangankan jabatan, nyawa pun tak bisa dipertahankan. Jika waktunya telah tiba, siapa pun akan dijemput kematian," kata Mochamad Iriawan Selasa (1/11/2022) malam dilansir dari Tribunnews.

“Sungguh ini menjadi satu pengalaman yang tak akan pernah bisa saya tanggalkan,” ujarnya.

Ia lantas meyebutkan, ia tak ingin ratusan orang yang gantungkan hidup dari sepak bola Indonesia tersandera. 


 

Tersandera lantaran, sepak bola Indonesia harus berhenti begitu saja.

Padahal, kata Iwan, ada ratusan ribu orang yang gantungkan hidup dari sepak bola Indonesia dan bakal kehilangan mata pencaharian jika Liga 1 berhenti.  

"Saya juga tidak ingin ratusan ribu orang yang terlibat dalam sepakbola, tersandera,” ujarnya. 

Sebagai informasi, seluruh Liga Indonesia, baik Liga 1 hingga Liga 3 resmi dihentikan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang mengakibatkan Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa. 

Baca Juga: Menpora: Jokowi Tak Intervensi KLB PSSI

Iwan Bule lantas menyebutkan, selain pemain, pelatih, ofisial dan penonton, dalam lingkup kompetisi pergerakan keekonomian demikian dahsyat.

Jika kompetisi terhenti, lanjutnya, maka pengangguran akan bertambah.

“Terbayang betapa para tukang parkir, tukang asongan, pengemudi ojek, angkutan kota, serta tukang-tukang lainnya akan kehilangan mata pencaharian,” ujarnya.

Baca Juga: Paguyuban Suporter: 1 Bulan Tragedi Kanjuruhan, KLB Tak Ada Artinya dengan Nyawa Hilang

Sebelumnya seperti diberitakan, karena desakan pelbagai pihak dan munculnya surat dari dua voter PSSI, yakni Persis Solo dan Persebaya Surabaya, PSSI akhirnya resmi percepat KLB. 

Adapun agenda resminya adalah proses pemilihan pemilih Exco atau pengurus PSSI, serta penggantian Ketua Umum PSSI. 

KLB PSSI direncakan digelar pada 18 Maret 2023 mendatang. 



Sumber : Tribunnews



BERITA LAINNYA



Close Ads x