SEOUL, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Korea Selatan Yoon Hee-keun meminta maaf atas kegagalan pihaknya memitigasi tragedi di kawasan Itaewon, Seoul yang menewaskan 156 orang pada Sabtu (29/10/2022) lalu. Yoon mengakui bahwa respons kepolisian atas peristiwa impitan kerumunan itu "tidak memadai" sehingga berujung kematian massal.
"Kami menilai bahwa respons terhadap panggilan darurat (di Itaewon) tidak memadai," kata Yoon dikutip The Guardian, Selasa (1/11/2022). Ia mengaku terdapat banyak panggilan darurat sebelum tragedi itu terjadi.
Baca Juga: Cerita WNI Saksikan Kengerian Tragedi Halloween Itaewon, Banyak Orang Berteriak "Tolong"
Sebelumnya, Kepala Biro Manajemen Ketertiban Publik Kepolisian Nasional Korea Selatan Hong Ki-hyun mengakui kegagalan kepolisian dalam memprediksikan kerumunan massa di Itaewon yang berpeluang menyebabkan kecelakaan fatal.
"Diprediksi bahwa sejumlah besar orang akan berkumpul di sana (Itaewon). Namun, kami tidak menyangka bahwa akan jatuh korban berskala besar karena berkumpulnya sekian banyak orang," kata Hong dikutip Yonhap, Senin (31/10/2022).
Kepolisian Korea Selatan menugaskan 137 personel ke Itaewon saat malam kejadian. Para personel itu pun ditugaskan untuk mencegah peredaran narkoba, bukan untuk kontrol kerumunan.
Kalangan pakar menyebut lonjakan kerumunan yang berujung maut di Itaewon menunjukkan pihak berwenang tidak siap dalam hal antisipasi. Sebagian kalangan menyebut peristiwa ini "bencana buatan manusia".
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah menginstruksikan pemerintahannya untuk membuat sistem kontrol kerumunan untuk acara spontan yang tanpa organisator. Ia meminta kabinetnya untuk mengemban "tanggung jawab besar."
Baca Juga: Saksi Mata Lihat Banyak yang Tertawa saat Halloween Maut Itaewon Terjadi, Alasannya Bikin Merinding
Sumber : Kompas TV/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.