JAKARTA, KOMPAS.TV - Ayah Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat mengatakan, tidak boleh ada yang melangkahi kepalanya untuk bersikap soal kematian anaknya.
Hal itu disampaikan Samuel Hutabarat setelah mendengar cerita dari adik iparnya jika anggota polisi Leonardo Simatupang meminta penyerahan jenazah Brigadir J berkasnya ditandatangani oleh perwakilan dari pihak keluarga.
Untuk diketahui, Samuel Hutabarat tengah dalam perjalanan pulang saat jenazah anaknya tiba di rumah.
“Saya bilang, saya masih hidup, saya masih di perjalanan, jangan ada yang melangkahi kepala saya, saya baru sampai di rumah, baru saya tanda tangani, siapa pun itu dia, begitu saya bilang,” ucap Samuel Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022).
Begitu tiba di rumah, Samuel Hutabarat menggambarkan, dirinya melihat bagaimana hidung anaknya mengalami luka.
Baca Juga: Dibongkar Kamaruddin: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bertengkar di Magelang soal Wanita
Kemudian rahangnya bergeser ke kanan dan ada luka sepanjang 1 centimeter di bawah mata.
“Jadi saya bukalah kancing bajunya dua kancing, saya lihat di dadanya ini ada lubang,” ucap Samuel Hutabarat.
Dalam benak Samuel Hutabarat, lubang di bagian dada lah yang mengakibatkan putranya tewas.
“Mungkin inilah yang mengakibatkan anak saya,” kata Samuel Hutabarat.
Jaksa Erna Normawati sempat bertanya kepada Samuel, kenapa hanya membuka dua kancing baju yang dikenakan almarhum Yosua.
Samuel menjawab, dirinya dilarang oleh Leonardo Simatupang, polisi yang mengantar jenazah anaknya.
“Tidak mengizinkan, apalagi bajunya dibuka semua,” ucap Samuel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.