Kompas TV internasional kompas dunia

Janji PM Korea Selatan Agar Tragedi Halloween Maut Tak Terjadi Lagi, Bakal Ada Perubahan

Kompas.tv - 31 Oktober 2022, 13:29 WIB
janji-pm-korea-selatan-agar-tragedi-halloween-maut-tak-terjadi-lagi-bakal-ada-perubahan
PM Korea Selatan Han Duck-soo. (Sumber: AP Photo/Esteban Felix)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

SEOUL, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Korea Selatan Han Duck-soo akhirnya angkat bicara terkait tragedi Halloween maut di Itaewon.

PM Han berjanji pemerintah akan melakukan investigasi menyeluruh atas insiden tersebut.

Ia juga berjanji akan membuat sejumlah perubahan agar tragedi serupa tak terjadi lagi di masa mendatang.

Baca Juga: Dubes RI Ungkap Warga Asing Korban Tewas Halloween Maut Itaewon Jadi 26, Tak Ada dari Indonesia

“Pemerintah akan melakukan investigasi menyeluruh atas apa yang menyebabkan insiden tersebut,” ujar Han dikutip dari Sky News, Senin (31/10/2022).

“Kami akan melakukan yang terbaik untuk membuat perubahan institusional sehingga tragedi seperti ini tak akan terjadi lagi,” katanya.

Ia pun menegaskan pihaknya akan melakukan yang terbaik untuk menyediakan dukungan yang diperlukan, dengan mencerminkan pendapat keluarga yang berduka sebanyak mungkin.


 

Setidaknya dilaporkan 154 orang tewas dan lebih dari 80 orang cedera pada insiden yang terjadi Sabtu (29/10/2022),

Kerumunan yang berkumpul di gang di area popular Ibu Kota Korea Selatan Seoul itu membuat banyak orang berdesak-desakan dan akhirnya membuat banyak yang terinjak dan kehabisan okisgen.

Banyak korban merupakan remaja dan anak muda berusia 20 tahunan, dan masih berkostum Halloween.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Kunjungi Altar Berkabung Halloween Maut, Pelayat Tinggalkan Bunga dan Minuman

Negara itu pun memberlakukan hari berkabung nasional selama sepekan.

Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan mengungkapkan jumlah korban tewas akan bertambah karena sejumlah orang yang cedera masih dalam kondisi kritis.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol pun menetapkan Itaewon sebagai zona bencana.




Sumber : Sky News




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x