Kompas TV nasional rumah pemilu

Survei Litbang Kompas Terbaru: Elektabilitas PDIP Menurun, Demokrat Meningkat

Kompas.tv - 25 Oktober 2022, 10:07 WIB
survei-litbang-kompas-terbaru-elektabilitas-pdip-menurun-demokrat-meningkat
Hasil survei Litbang Kompas Oktober 2022. (Sumber: Kompas.id)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2022 menunjukkan elektabilitas PDIP mengalami penurunan. Namun, elektabilitas Partai Demokrat justru terus mengalami tren yang positif. 

Dilansir dari Kompas.id, Selasa (25/10/2022), meski menurun, PDI-P masih di posisi teratas dengan elektabilitas 21,1 persen. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Citra Kepolisian Anjok, dari 75 Persen ke 48,6 Persen

Namun angka ini turun tipis 1,7 persen dibanding survei Juni 2022. Selisih PDIP dengan partai di posisi kedua dan ketiga juga menyempit. 

Partai Gerindra mendapat 16,2 persen atau naik 3,7 persen dari Juni 2022, sedangkan Partai Demokrat mendapat 14 persen alias naik 2,4 persen.

Di posisi berikutnya berurutan diisi Partai  Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Indonesia, Partai Nasdem, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. 

Responden yang belum menentukan pilihan juga makin menipis jadi 12 persen, dari 16 persen pada Juni 2022.

Survei juga menunjukkan tingkat volatilitas pilihan partai cenderung membesar di Oktober 2022. Sembilan partai parlemen punya potensi menghadapi pergeseran pemilih rata-rata 35,9 persen. 

Loyalitas itu berpotensi turun lagi rata-rata 21 persen jika sosok calon presiden yang diusung tak disukai pemilihnya.

Survei periodik melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan Litbang Kompas pada 24 September 2022 hingga 7 Oktober 2022. Survei sebelumnya sejak Oktober 2019. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak melalui metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. 

Menggunakan metode ini pada tingkat kepercayaan 95 persen, margin of error sekitar 2,8 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. 

Baca Juga: Survei Capres 2024, SMRC: Elektabilitas Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies

Meskipun demikian, kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan terjadi. 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x