JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembunuhan Ade Yunia Rizabani alias Icha, perempuan yang jasadnya ditemukan di kolong Tol Becakayu, oleh tersangka Christian Rudolf Tobing ternyata diawali dengan prank.
Hal itu dijelaskan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam konferensi pers pada Senin (24/10/2022) sore.
Hengki menjelaskan bahwa Rudolf memiliki dendam pada seseorang berinisial H. Kemudian dia mengetahui bahwa Icha memiliki kedekatan dengan H, sehingga ia jadi salah satu target pelaku.
Dalam pembunuhan yang berlangsung di Apartemen Green Pramuka itu, Rudolf memulai aksinya dengan mengikat Icha.
"Diawali dengan prank, diikat dulu, dijelaskan bahwa ini terkait podcast yang disponsori oleh produk kesehatan. Begitu diikat, dia baru menyampaikan bahwa 'Saya bohong,'" tutur Hengki.
"Kamu ikut side-nya H atau ikut side saya?" imbuh Hengki, menirukan pertanyaan Rudolf kepada Icha.
Selanjutnya, Rudolf dan Icha juga sempat mengobrol.
"Kira-kira kalau temanmu bersalah, dimaafkan nggak?, 'Dimaafkan, tetapi saya akan minta pertanggungjawaban dan saya lapor polisi,'" kata Hengki, mempraktikkan percakapan Rudolf dengan Icha.
Mengingat perkataan itu, Rudolf yang semula hanya mengambil barang-barang Icha akhirnya membunuh rekannya itu yang dalam kondisi terikat.
Baca Juga: Christian Tobing, Pelaku Pembunuh Sadis Bertroli Terancam Hukum Mati
Sebelumnya wajah Rudolf, pelaku pembunuhan perempuan yang jasadnya ditemukan di kolong Tol Becakayu, terekam CCTV saat membawa jasad korban menggunakan troli.
Dari pantauan CCTV tersebut, kejadian diketahui berlangsung pada Senin (17/10) di Apartemen Green Pramuka, Jakarta Pusat.
Sehari kemudian, jasad Icha ditemukan oleh warga di kolong Tol Becakayu, Bekasi pada Selasa (18/10), dalam keadaan terbungkus kantong plastik hitam.
Baca Juga: Senyuman Pembunuh Bertroli, Kriminolog Sebut Pelaku Tutupi Ketakutannya: Dia Pura-Pura Rileks
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.