ROMA, KOMPAS.TV - "Prospek perdamaian ada," kata Macron tentang perang Rusia-Ukraina, saat berbicara forum internasional "Appeal to the World", yang diselenggarakan oleh komunitas Katolik Saint Egidio di Roma, Italia.
Pada saat yang sama, pemimpin Prancis itu berpendapat, bahwa perdamaian akan mungkin terjadi ketika Ukraina mengambil keputusan untuk melakukan perundingan perdamaian.
"Ada prospek perdamaian, itu akan muncul pada suatu saat," kata Macron pada konferensi di Roma yang bertujuan mencari cara untuk mempromosikan perdamaian dunia, seperti dilansir TASS, Minggu (23 /10/2022).
“Pada saat tertentu, mengingat perkembangan berbagai hal, dan saat rakyat Ukraina dan para pemimpinnya memutuskan persyaratan ini, kesepakatan damai dapat dibangun dengan pihak lain,” tambah Macron.
Macron mencatat perlu untuk melanjutkan dialog dengan kedua belah pihak, "Saya tidak pernah berhenti berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin," pemimpin Prancis itu menekankan.
Menurut Macron, ada tiga poin yang harus diikuti, seperti laporan Kyiv Post, Minggu (23/10/2022).
“Poin pertama adalah untuk terus mendukung perlawanan dan upaya militer Ukraina dan melanjutkan sanksi (terhadap Rusia)," tutur Macron.
Baca Juga: Menhan Rusia Telepon Menhan Prancis, Inggris, dan Turki, Tuding Ukraina akan Gunakan 'Bom Kotor'
Macron melanjutkan, "Poin kedua adalah terus berbicara dengan pihak berwenang Ukraina dan pihak berwenang Rusia, karena pada titik tertentu kita harus kembali ke meja."
Poin ketiga, pungkas Macron, "Mencoba memantau saat yang dapat diterima untuk kembali ke meja dan memperbarui diskusi. Dan kemudian kita harus kembali ke meja (negosiasi), jelas, pertama-tama, dengan Ukraina dan Rusia, tetapi Eropa dan komunitas internasional juga harus hadir di sana untuk membangun kondisi perdamaian saat ini. Ini adalah jalan yang harus kita ikuti,” kata Macron.
Berbicara kepada perwakilan dari berbagai agama yang berpartisipasi dalam forum tersebut, Macron mencatat misi penting agama-agama dalam memastikan perdamaian global.
Sistem keamanan internasional, menurutnya, "Harus lebih seimbang untuk menjamin universalisme sejati. Ini harus dilakukan jika kita ingin hidup damai," kata Macron.
Macron sedang dalam kunjungan dua hari ke Italia. Selain berbicara di forum Appeal to the World, Macron juga akan bertemu dengan Paus Fransiskus dan makan siang dengan Presiden Italia Sergio Mattarella.
Juru bicara pemerintah Prancis Olivier Veran tidak menyampingkan kemungkinan pertemuan antara presiden Prancis dan Perdana Menteri baru Italia George Meloni hari Minggu waktu Italia.
Sumber : Kyiv Post/Tass
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.