JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak merasa tersindir dengan pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara HUT Partai Golkar pada Jumat (21/10/2022) lalu.
Surya Paloh justru menilai ucapan Jokowi merupakan nasihat kepada Golkar, bukan sindiran kepada Nasdem.
"Saya pikir, itu nasihat Pak Jokowi kepada Partai Golkar ya. Tergantung Partai Golkar. Saya pikir itu nasihat yang baik. Saya enggak (melihat itu sebagai bentuk sindiran)," ujar Surya Paloh kepada wartawan usai menghadiri acara silaturahmi kebangsaan dengan sejumlah doktor dan guru besar dari berbagai universitas di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (22/10/2022), dikutip dari Antara.
Presiden Jokowi sendiri dalam pidatonya di HUT Golkar mengimbau kepada partai berlambang beringin agar tidak memilih calon presiden (capres) secara sembrono.
Baca Juga: Surya Paloh Tidak Merasa Disindir Jokowi Soal Usung Anies Jadi Capres
Imbauan Jokowi kepada Golkar ini, dianggap berbagai pihak sebenarnya ditujukan kepada Partai Nasdem yang telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Surya menegaskan imbauan itu tersebut bukan ditujukan kepada dirinya, karena Nasdem mendeklarasikan Anies bukanlah keputusan yang sembrono.
"Kami enggak sembrono, bagaimana itu sindiran (untuk Nasdem)," tukasnya.
Surya pun menegaskan Anies sebagai sosok pemimpin yang memiliki jam terbang tinggi.
Surya pun menegaskan, hubungan dengan Presiden Jokowi pada saat ini tidak ada masalah dan baik-baik saja.
Pada HUT Golkar Jumat lalu, Jokowi meminta Golkar cermat menentukan capres dan cawapres untuk Pemilu 2024 mendatang.
"Saya yakin, saya yakin, saya yakin Golkar akan dengan cermat, akan dengan teliti, akan dengan hati-hati, tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan wakil presiden pada tahun 2024," ucapnya.
Baca Juga: Membaca Pesan Jokowi ke Partai Pendukung, Pengamat: Pesan Presiden Mengarah ke Figur Oposisi
Presiden juga mengimbau agar Golkar memilih calon pemimpin Indonesia berikutnya yang memiliki jam terbang tinggi.
"Betul-betul pemimpin ke depan harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi," ujarnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.