KIEV, KOMPAS.TV — Pihak berwenang pro-Rusia memerintahkan semua penduduk kota Kherson, Ukraina selatan, untuk segera pergi sebelum serangan Ukraina, seperti dilansir Associated Press, Sabtu (22/10/2022).
Dalam sebuah posting Telegram hari Sabtu sore, pemerintah regional pro-Kremlin meminta warga sipil untuk menggunakan penyeberangan perahu di atas Sungai Dnieper untuk bergerak lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Rusia, mengutip situasi tegang di garis depan dan dugaan ancaman penembakan dan "teror" serangan oleh Kiev.
Kherson berada di tangan Rusia sejak hari-hari awal serangan pada bulan Februari.
Sementara itu di Ukraina Tengah dan Barat, ratusan ribu orang bangun pagi hari Sabtu dalam situasi pemadaman listrik dan ledakan tembakan secara berkala, ketika pertahanan udara Ukraina mencoba menembak jatuh pesawat tak berawak dan rudal yang masuk.
Rusia mengintensifkan serangan terhadap pembangkit listrik, sistem pasokan air dan infrastruktur utama lainnya di seluruh Ukraina dalam fase terbaru perang saat mendekati tanda delapan bulan.
Angkatan udara Ukraina mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Sabtu bahwa Rusia meluncurkan "serangan rudal besar-besaran" yang menargetkan "infrastruktur penting," beberapa jam setelah sirene serangan udara meraung di seluruh negeri.
Baca Juga: Menhan AS Telepon Menhan Rusia dan Ukraina, Apa yang Dibahas?
Dikatakan bahwa Ukraina berhasil menjatuhkan 18 dari 33 rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan laut.
"Beberapa roket" yang menargetkan ibu kota Kiev ditembak jatuh hari Sabtu pagi, kata Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko di layanan pesan Telegram.
Laporan serupa dibuat oleh gubernur enam provinsi barat dan tengah, serta wilayah Odesa selatan di Laut Hitam.
Kantor kepresidenan mengatakan dalam pernyataan paginya, lima drone bermuatan bahan peledak jatuh di wilayah Cherkasy tengah di tenggara Kyiv.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.