JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Christian Rudolf Tobing kini tengah menuai perhatian, usai kamera CCTV yang memperlihatkan dirinya tersenyum ketika membawa troli berisi jasad korban (AYR) viral di media sosial.
Guru besar kriminologi Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala berpendapat bahwa senyuman pembunuh bertroli itu merupakan salah satu cara untuk menutupi ketakutan dan ketegangan pelaku.
“Saya melihat bahwa senyumannya tidak harus begitu, tapi kita juga bicara mengenai tarikan-tarikan otot wajah. Saya menduga bahwa tarikan otot dan gerakan badannya, itu sebenarnya mencerminkan ketegangan dia,” kata Adrianus dalam Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: Terduga Pembuang Mayat Wanita di Tol Becakayu Terekam CCTV, Tersenyum Saat Bawa Troli
“Dia pura-pura rileks dan santai sehingga tidak menimbulkan kecurigaan,” sambungnya.
Adrianus menjelaskan bahwa hal itu biasa dilakukan oleh pelaku dalam pembunuhan pertamanya. Pelaku akan mencoba menutupi ketegangan dan ketakutannya dengan tersenyum dan menyapa saat ada orang lain yang melihatnya.
Lantas, apakah pelaku psikopat karena tersenyum usai membunuh seseorang?
Senyuman pembunuh bertroli ini kemudian membuat publik berasumsi bahwa pelaku merupakan seseorang yang psikopat.
Menanggapi itu, Adrianus menjelaskan bahwa tidak mudah untuk mengatakan bahwa seseorang memiliki kepribadian psikopatik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.