LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss hanya menjabat selama 45 hari, sebelum kemudian mundur dari posisinya, Kamis (20/10/2022).
Meski begitu, Truss akan mendapat bayaran mencapai 115.000 poundsterling atau setara Rp2 miliar per tahun seumur hidup.
Truss yang mundur setelah mengalami kegagalan rencana fiskal, bakal menjadi PM berkuasa dengan waktu tersingkat sepanjang sejarah Inggris.
Meski waktu berkuasanya sebentar, mantan Menteri Luar Negeri Inggris itu berhak menerima pembayaran di bawah Tunjangan Biaya Tugas Publik (PDCA).
Baca Juga: PM Inggris Liz Truss Mundur: Rusia Gembira, Prancis Prihatin, dan Oposisi Tuntut Pemilu Segera
Tunjangan itu merupakan program yang diperkenalkan Pemerintahan Inggris pada 1990 untuk membantu mantan PM yang masih aktif dalam kehidupan publik.
Tunjangan tersebut menggantikan biaya jabatan dan kesekretariatan dari mantan perdana menteri yang timbul dari tugas publik mereka.
“Pembayaran dilakukan hanya untuk memenuhi biaya aktual untuk terus memenuhi tugas publik,” ungkap situs Pemerintah Inggris dikutip dari CNN.
“Semua mantan Perdana Menteri berhak untuk mengikuti PDCA,” tambahnya.
Baca Juga: Indonesia Bikin Gebrakan, Siap Fasilitasi Pertemuan Putin dan Biden
PDCA telah dibatasi hingga 115.000 poundsterling per tahun sejak 2011, dan ditinjau setiap tahun oleh PM yang menjabat.
Mantan pemimpin pemerintahan Inggris juga berhak mengeklaim tunjuangan untuk biaya pensiun staf mereka, yang dibatasi hingga 10 persen dari PDCA.
Menurut Laporan Tahunan dan Akun Kantor Kabinet 2020-21, dari 2020 hingga 2021, mantan PM Inggris seperti Theresa May, David Cameron, Gordon Brown, Tony Blair, dan John Major, semuanya mendapatkan bayaran dengan jumlah bervariasi.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.